Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hong Kong hingga Korea Selatan Makin Ramah Muslim Traveler, Ini Faktanya! 
Advertisement . Scroll to see content

Dokter Salah Aborsi Pasien Sebabkan Ibu Kehilangan Bayi, kok Bisa?

Rabu, 25 September 2019 - 05:45:00 WIB
Dokter Salah Aborsi Pasien Sebabkan Ibu Kehilangan Bayi, kok Bisa?
Dokter salah aborsi pasien di Korsel (Ilustrasi, Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Kesalahan dokter di Korea Selatan berakibat fatal, seorang perempuan hamil kehilangan bayinya setelah dokter melakukan tindakan aborsi terhadap pasien yang salah. Akibatnya, perempuan yang justru mendambakan anak malah kehilangan bayinya.

Kesalahan tindakan terhadap pasien ini terjadi karena staf medis lalai dalam mengecek identitas pasien yang seharusnya ditangani.

Parahnya, tindakan aborsi ini diminta oleh Kepolisian Gangseo di Seoul terhadap pasien korban kejahatan. Polisi meminta seorang dokter ahli kandungan dan perawat untuk melakukan tindakan.

Namun petugas medis tak mengecek data pasien terlebih dulu sebelum melakukan operasi.

Menurut penyelidik, seperti dikutip dari ANN, Selasa (24/9/2019), korban, seorang warga Vietnam, hendak menjalani tindakan untuk menyelamatkan janin berusia 6 pekan di perutnya. Dia sudah berada di dalam ruangan operasi menunggu tindakan.

Di ruang operasi lain, ada pasien yang juga menunggu tindakan aborsi. Namun dokter dan perawat tidak masuk ke tempat ini, melainkan ke ruang perempuan asal Vietnam. Parahnya, dokter dan perawat tidak mengecek identitas pasien saat masuk ruangan.

Perawat lalu menyuntikkan cairan anestisia ke pasien dan operasi aborsi pun berlangsung. Setelah operasi pasien pulang tanpa menyadari bayi di kandungannya telah diambil.

Sehari kemudian, korban kembali ke rumah sakit dan mengeluh mengalami pendarahan. Dokter pun memberi tahu bahwa itu merupakan efek pengguguran kandungan.

Korban langsung melaporkan kejadian ini ke polisi yang ditindaklanjuti dengan penangkapan terhadap dokter kandungan dan perawat. Mereka ditangkap atas tuduhan kelalaian prosedur medis, yakni tidak mengecek identitas pasien sebelum melakukan tindakan.

Penyelidik mulanya juga menjerat dokter dan perawat karena melakukan aborsi tanpa persetujuan, namun karena pasien tak mengetahui tindakan itu, maka dakwaan ini dibatalkan.

Secara umum tindakan aborsi ilegal di Korsel, hanya diperbolehkan untuk beberapa kondisi saja.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut