Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Raffi Ahmad Beli Tas Ivan Gunawan Rp500 Juta untuk Bangun Masjid di Yokohama
Advertisement . Scroll to see content

Dokumen Kaisar Hirohito soal Perang Terjual Rp3,6 M, Siapa Pembelinya?

Jumat, 08 Desember 2017 - 13:37:00 WIB
Dokumen Kaisar Hirohito soal Perang Terjual Rp3,6 M, Siapa Pembelinya?
Dokumen Monolog Kaisar (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Dokumen hasil tulisan tangan Kaisar Hirohito yang berisi catatan seputar keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II terjual dengan harga USD275.000 atau sekitar Rp3,6 miliar dalam lelang yang digelar Bonhams di Manhattan, New York, Amerika Serikat.

Angka itu di luar perkiraan, terjual dengan harga dua kali lipat melebihi prediksi. Dokumen setebal 173 halaman itu terjual kepada seorang tokoh ahli bedah plastik asal Jepang, Katsuya Takasu.

"Dokumen ini seharusnya ada di Jepang, tapi di luar negeri. Senang bisa melihat dokumen ini akhirnya pulang lagi," kata Takasu, dikutip dari AP, Jumat (8/12/2017).

Sedianya, dokumen itu akan dihadiahkan kepada cucu satu-satunya Kaisar Akihito. Sayang, ada aturan di mana keluarga kekaisaran hanya boleh menerima hadiah yang nilainya tidak boleh lebih dari 150.000 yen atau sekitar Rp18 juta.

Sejauh ini Takasu belum punya rencana memamerkannya kepada media atau ke masyarakat umum. Dia masih berupaya mencari cara agar dokumen bersejarah itu bisa dimiliki cucu Akihito.

Dokumen tersebut diserahkan Hirohito kepada ajudannya tak lama setelah perang usai. Namun Jenderal Douglas MacArthur meminta dokumen itu saat dia masih memegang kontrol atas Jepang. Dokumen yang juga dinamakan dengan Monolog Kaisar itu berisi catatan sejak pembunuhan Manchuria Zhang Zuolin pada 1928 hingga tulisan pernyataan menyerah Jepang pada 14 Agustus 1945.

Takasu termasuk dokter yang kontroversial. Dia pernah menjadi anggota Akademi Bedah Kosmetik Amerika Serikat, tapi organisasi itu mengeluarkannya dari keanggotaan pada bulan lalu setelah organisasi HAM Yahudi, Simon Wiesenthal Centre, mengkritiknya. Pasalnya dalam akun media sosialnya Takasu menyatakan memuji Adolf Hitler dan tidak memercayai adanya pembantaian massal umat Yahudi atau Holocoust.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut