Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Dominic Rabb: PM Inggris Hampir Kehilangan Nyawa setelah Terinfeksi Covid-19

Minggu, 04 Oktober 2020 - 16:18:00 WIB
Dominic Rabb: PM Inggris Hampir Kehilangan Nyawa setelah Terinfeksi Covid-19
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pernah terinfeksi Covid-19 yang hampir merenggut nyawanya. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Dominic Rabb sempat dilanda kekhawatiran saat mengetahui Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terinfeksi Covid-19. Saat itu, kata Rabb, Covid-19 hampir merenggut nyawa Boris.

Rabb yang kini menjabat posisi Sekretaris Luar Negeri Inggris pernah ditunjuk sebagai pelaksana tugas perdana menteri selama Boris Johnson menjalani perawatan intensif karena terinfeksi Covid-19 pada April lalu.

Berpidato di acara konferensi Partai Konservatif, Rabb mengatakan virus itu hampir saja merenggut nyawa Johnson. Di saat bersamaan, tunangan Johnson, Carrie Symonds, tengah hamil.

Johnson sempat mendapatkan perawatan intensif selama tiga malam di Rumah Sakit St Thomas London. Pria 56 tahun itu berhasil melewati masa-masa kritis dan diperbolehkan meninggalkan rumah sakit pada 12 April lalu

"Virus ini (Covid-19) hampir merenggut nyawa perdana menteri (Boris Johnson), teman, serta pemimpin kami," kata Rabb dikutip dari BBC, Minggu (4/10/2020).

"Saya mendapat banyak pertanyaan, saat saya menggantikan tugasnya. Saat itu, saya sangat khawatir akan kehilangannya, dan Carrie saat itu tengah mengandung bayi Wilf," lanjutnya.

Inggris pernah menjadi epicentrum Covid-19 di wilayah Eropa dalam rentang April-Juli. Rabb secara khusus memberikan apresiasi pada seluruh pekerja layanan medis yang telah bekerja keras merawat serta ikut berjuang melawan Covid-19.

"Tapi saya selalu yakin bahwa dengan perawatan luar biasa dari National Health Service (NHS) yang dia terima dan semangat juangnya, dia (Boris Johnson) akan berhasil sembuh," tambahnya.

Setelah mengalami penurunan jumlah kasus baru dalam sebulan terakhir, kebijakan pelonggaran lockdown serta membuka izin masuk bagi wisatawan justru memicu naiknya jumlah infeksi di Negeri Ratu Elisabeth sejak dua pekan terakhir.

Data terbaru dari worldometer memperlihatkan pertambahan kasus baru Covid-19 di Inggris per hari bisa lebih dari 40.000. Jumlah kasus Covid-19 di negara itu sudah melebihi angka 480.000 dengan angka kematian mencapai 42.317.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut