WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan peringatan keras kepada para demonstran di Washington DC.
Dalam serangkaian cuitan, dia bersumpah menggunakan kekuatan terhadap demonstran yang ingin menciptakan ibu kota negara itu sebagai ‘zona otonom’ yang bebas polisi.
Mengapa Paspor Malaysia Jauh Lebih Kuat Dibanding Indonesia?
Trump juga mengancam akan memenjarakan demonstran yang merusak monumen nasional, seperti patung.
"Saya memberikan wewenang kepada Pemerintah Federal untuk menangkap siapa pun yang merusak atau menghancurkan monumen, patung, atau properti Federal lain di AS hingga 10 tahun penjara," kata Trump, seperti dilaporkan kembali AFP, Rabu (24/6/2020).
Dianggap Simbol Rasisme, Patung Mantan Presiden AS Theodore Roosevelt Akan Diturunkan
Trump menegaskan tidak akan pernah ada zona otonomi di Washington DC selama dia menjabat sebagai presiden .
“Jika mereka berani mencoba, akan berhadapan dengan kekuatan yang serius,” ujarnya.
Donald Trump Sebut Joe Biden Boneka Kelompok Sayap Kiri
Demonstran di Seattle menciptakan ‘zona otonom’ 2 pekan lalu lalu, memicu kemarahan di kalangan konservatif.
Setelah cuitan itu, Twitter memberikan peringatan kepada Trump karena melanggar kebijakan perusahaan dengan menggunakan kata-kata ancaman.
"Cuitan ini melanggar aturan Twitter mengenai perilaku kasar," kata perusahaan.
Sebelumnya polisi dan demonstran bentrok di depan Gedung Putih. Bentrokan dipicu upaya demonstran untk merobohkan patung presiden AS ke-7 Andrew Jackson.Polisi segera bertindak dengan mentemprotkan merica ke demonstran yang membuat mereka kocar-kacir.
Para demonstran menganggap Jackson,yang berkuasa dari 1829 hingga 1837, sebagai penyeru perbudakan dan kebijakan brutalnya terhadap penduduk asli Amerika.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku