Donald Trump Dimakzulkan DPR, Apa yang Terjadi Selanjutnya?
WASHINGTON, iNews.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR AS) resmi memakzulkan Donald Trump melalui sidang voting, Rabu (13/1/2021). Dokumen pemakzulan diserahkan ke Senat yang kini memegang bola panas untuk menyetujui atau tidak penggulingan Presiden.
Trump menjadi presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali dalam satu masa jabatan. Untuk kasus terbaru, dia dituduh menghasut pemberontakan terkait serangan para pendukungnya ke Gedung Capitol pada 6 Januari untuk menghentikan sidang pengesahan kemenagan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.
Lantas, apa yang akan terjadi berikutnya? Berikut beberapa penjelasan seputar pemakzulan Trump, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/1/2021).
Hal yang jelas, meskipun pemakzulan sudah disahkan DPR, belum tentu disetujui Senat. Apalagi pengajuan pasal dakwaan pemakzulan berdekatan dengan pelantikan Joe Biden.
Sebagai majelis tinggi, Senat akan mengadakan sidang untuk menentukan apakah Trump benar-benar bersalah atau tidak sesuai dengan pasal yang disahkan DPR.
Trump baru benar-benar bisa dimakzulkan jika dua per tiga anggota Senat menyetujui. Artinya, jika ada 100 anggota Senat atau senator hadir dalam voting, Partai Demokrat selaku pihak yang mengajukan penggulingan, butuh 17 suara lagi dari Partai Republik untuk mewujudkan keinginan mereka.
Kapan sidang dimulai?
Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Republik Mitch McConnell menolak permintaan Demokrat untuk segera melakukan sidang pemakzulan. Dia menegaskan sidang tidak bisa dimulai sampai Senat selesai dari reses pada 19 Januari. Selain itu sidang pemkzukan tak bisa digelar terburu-buru.
Ini berarti persidangan kemungkinan dimulai setelah Trump meninggalkan jabatannya pada 20 Januari. DPR harus mengirim pasal tuduhan pemakzulan ke Senat sebelum sidang dimulai.
Bagaimana peluang Trump bertahan dari tuduhan menghasut pemberontakan dalam sidang Senat nanti?
Trump kemungkinan akan berargumen bahwa pernyataannya sebelum kerusuhan terjadi merupakan bagian dari kebebasan berbicara yang dilindungi Amandemen Pertama Konstitusi. Selain itu pernyataan "melawan" yang dia sampaikan kepada para pendukung bukan bermaksud sebagai seruan untuk berbuat kekerasan.
Apakah mantan presiden bisa dimakzulkan?
Bisa, konsensus di antara para ahli hukum tata negara, pemakzulan yang terlambat masih sesuai dengan konstitusi.
Para ahli mencatat pemakzulan digunakan tidak hanya untuk memberhentikan seseorang dari jabatannya, tapi juga mendiskualifikasinya dari jabatan selanjutnya. Ini berarti masih ada alasan untuk menyidangkan Trump setelah dia meninggalkan Gedung Putih.
Konstitusi menyebutkan, satu hukuman mendiskualifikasi seseorang untuk memegang dan menikmati jabatan kehormatan, kepercayaan, atau keuntungan apa pun di Amerika Serikat.
Berapa lama sidang pemakzulan berlangsung?
Mahkamah Agung AS menyatakan Senat memiliki kebebasan yang luas untuk menetapkan aturan tentang cara melakukan pemakzulan. Namun di bawah aturan yang berlaku saat ini, sidang akan memakan waktu paling cepat beberapa hari.
Namun berdasarkan pengalaman dari tiga pemakzulan yang dilakukan Senat pada kasus sebelumnya, sidang memakan waktu 21 dampai 83 hari sampai keluar keputusan.
Editor: Anton Suhartono