Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Beri Hadiah Perdamaian untuk Trump, FIFA Disorot soal Genosida Israel di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Donald Trump Pastikan Penjara Guantanamo Tetap Dibuka

Rabu, 31 Januari 2018 - 11:28:00 WIB
Donald Trump Pastikan Penjara Guantanamo Tetap Dibuka
Donald Trump memastikan penjara Teluk Guantanamo tetap dibuka di pemerintahannya (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan tetap akan mengoperasikan penjara Teluk Guantanamo yang sempat dibiarkan di masa pemerintahan Barack Obama.

“Saya baru menandatangani sebuah perintah kepada Menteri Mattis (Menhan James Mattis) untuk memeriksa kembali kebijakan tahanan militer serta tetap membuka fasilitas tahanan di Teluk Guantanamo,” kata Trump, saat menyampaikan pidato ‘State of The Union’ di hadapan Kongres, dikutip dari AFP, Rabu (31/1/2018) pagi WIB.

Pernyataan Trump itu merupakan penegasan janji kampanyenya untuk tetap mempertahankan penjara yang dibuat pada masa pemerintahan George W Bush.

Penjara Teluk Guantanamo disediakan bagi para pelaku teror. Pemerintahan Bush membangun penjara dengan tingkat keamanan tinggi itu di pangkalan Angkatan Laut AS sebelah timur Kuba, bersamaan dengan invasi AS di Afghanistan atau beberapa bulan setelah peristiwa serangan Menara Kembar WTC di New York.

Penjara Guantanamo sempat menjadi perhatian dunia setelah diketahui para tahanan disiksa dan tidak diperlakukan secara manusiawi.

Di masa awal beroperasinya penjara, para tahanan dimasukkan ke dalam kurungan yang terbuat dari kabel yang tajam.

Fasilitas yang dikenal sebagai Camp X-Ray itu kemudian diganti dengan struktur bangunan yang lebih permanen. Hingga saat ini penjara Guantanamo terdiri dari banyak bangunan dengan keamanan tinggi.

Puncak beroperasinya penjara ini terjadi setelah peristiwa 911. Fasilitas tersebut menampung 780 orang dari berbagai negara, sebagian besar merupakan tahanan Alqaeda, Taliban, dan kasus terorisme.

Namun tak lama setelah itu, sebagian besar tahanan dikembalikan ke negara masing-masing. Hanya tersisa 41 tahanan yang tersisa, sebanyak 26 di antaranya terjebak dalam proses hukum yang tak kunjung selesai.

Mereka disebut dengan tahanan selamanya, tak pernah jelas bagaiamana ujung kasus mereka. Namun sebagian dari mereka akhirnya dikembalikan saat pemerintahan Obama. Sebagian lainnya kembali terperangkap di masa pemerintahan Trump.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut