Donald Trump Pastikan Tak Ada Lockdown jika Gelombang Kedua Corona Landa AS
WASHINGTON DC, iNews.id – Sejumlah kalangan telah memperingatkan Gedung Putih akan kemungkinan munculnya gelombang kedua wabah virus corona di Amerika Serikat. Akan tetapi, Presiden AS Donald Trump memastikan tidak akan ada penutupan atau penguncian wilayah (lockdown) di negaranya jika gelombang susulan epidemi itu benar-benar terjadi.
“Kita akan memadamkan api (wabah corona). Kita tidak akan menutup negara ini. Kita bisa memadamkan api ini. Apakah itu hanya berupa bara atau api yang berkobar-kobar, kita tetap akan memadamkannya. Tapi kita tidak menutup negara kita,” ujar kata Trump saat berkunjung ke pabrik Ford di Michigan, Kamis (21/5/2020), dilansir CNBC.
Trump sebelumnya mengatakan, mungkin akan ada “bara” atau sisa-sisa pandemi yang bertahan di AS melewati musim panas nanti. Namun, dia merasa begitu yakin virus-virus yang masih tersisa itu dapat dimusnahkan.
Para pakar kesehatan, termasuk yang berada di dalam pemerintahan Trump, mengatakan bahwa virus itu kemungkinan akan terus menyebar melalui musim gugur dan musim dingin. Para ahli juga berpendapat, virus corona bisa jadi lebih sulit untuk diperangi begitu musim flu dimulai.
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional, Anthony Fauci, yang juga anggota Gugus Tugas Covid-19 Gedung Putih, mengatakan kepada The Washington Post pekan ini bahwa tidak ada keraguan akan kemunculan gelombang baru kasus virus corona di AS.
“Virus tidak akan hilang. Ini adalah virus yang sangat mudah menular. Pada waktu tertentu, di tempat ini atau tempat lain, selama itu masalahnya, ada risiko kebangkitan,” ucap Fauci.
Para pemimpin negara bagian di AS, telah memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga dan unit-unit bisnis sebagai upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona. Akan tetapi, dengan merosotnya ekonomi AS di bawah penerapan aturan jarak sosial (social distancing), Trump dengan keras menyerukan kepada negara-negara bagian itu untuk memulai membuka lagi wilayah mereka.
Semua 50 negara bagian kini telah memulai tahap awal pelonggaran karantina wilayah alias lockdown, termasuk New York yang pusat pandemi Covid-19 di AS. Pembukaan karantina itu bahkan dilakukan ketika kasus infeksi virus terus meningkat di beberapa kawasan negara bagian itu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil