Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Afrika Selatan Tolak Serahkan Kepresidenan G20 kepada Amerika di KTT, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

Donald Trump Ragukan Data Korban Meninggal akibat Covid-19 di India

Rabu, 30 September 2020 - 13:33:00 WIB
Donald Trump Ragukan Data Korban Meninggal akibat Covid-19 di India
Donald Trump (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertanyakan kredibilitas data statistik India terkait jumlah kasus kematian akibat Covid-19.

Trump meragukan karena jumlah kematian di India tak beriringan dengan kasus infeksi. Kasus infeksi virus corona di India telah menembus 6 juta orang sejak Sabtu lalu, sekaligus mengokohkannya di posisi kedua dunia, di bawah AS. Namun jumlah kematiannya belum sampai 100.000 orang.

Sementara itu AS mengonfirmasi lebih dari 7 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal 200.000 lebih.

India menjadi sasaran kritik Trump berikutnya setelah China dan Rusia terkait jumlah kasus infeksi dan kematian.

Trump menanggapi kritikan pedas dari pesaing pemilihan presiden (pilpres AS) Joe Biden sebelum debat pertama yang menyalahkan tingginya jumlah korban Covid-19 di AS.

"Ketika Anda berbicara tentang angka, Anda tidak tahu berapa banyak orang yang tewas di China, Anda tidak tahu berapa banyak orang yang tewas di Rusia, Anda tidak tahu berapa banyak orang yang tewas di India," kata Trump, dikutip dari AFP, Rabu (30/9/2020).

"Mereka tidak memberikan hitungan langsung yang benar," katanya, melanjutkan.

Menurut dia bisa jadi korban meninggal dari negara-negara itu mencapai jutaan orang seraya kembali menyalahkan China sebagai pusat pandemi.

Otoritas India yang memantau pandemi Covid-19 menyatakan pada Selasa (29/9/2020), jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi mungkin bisa lebih dari 60 juta orang, jika dilihat dari tes darah serta kepadatan penduduk.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut