Donald Trump Sebut AS Akan Hancur jika Terapkan Lockdown
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengingatkan bahwa lockdown bisa menghancurkan negara. Dia berharap penguncian yang dilakukan oleh negara bagian maupun kota akan berakhir pada pertengahan April.
AS menghadapi lonjakan kasus virus corona dalam sepekan terakhir. Negara itu berada di posisi ketiga kasus Covid-19 dengan 49.768 penderita, di bawah China dan Italia.
Sementara dari sisi jumlah korban meninggal, AS di urutan keenam yakni dengan 600 kasus kematian.
"Banyak orang yang setuju dengan saya. Negara kita tidak dibangun untuk ditutup. Anda bisa menghancurkan negara dengan cara mengisolasinya,” ujarnya, kepada Fox News, seperti dilaporkan kembali AFP, Rabu (25/3/2020).
"Saya ingin negara ini tetap dibuka dan ingin pergi menjelang Paskah," kata Trump lagi, merujuk pada hari besar Kristiani yang jatuh pada Paskah pada 12 April.
Langkah social distancing dan karantina dilakukan di sebagian besar AS, menyebabkan mandeknya perekonomian. Dalam wawancara itu Trump menegaskan bahwa lockdown merupakan reaksi berlebihan.
"Kami kehilangan ribuan orang per tahun karena flu, tapi kami tidak menutup negara," ujarnya.
Trump juga membandingkan dengan kasus kecelakaan lalu lintas yang jumlah korbannya bahkan melebihi penderita flu.
“Kami kehilangan lebih banyak lagi karena kecelakaan mobil. Kami tidak memanggil perusahaan otomotif untuk mengatakan, 'Berhenti membuat mobil. Kami tidak ingin mobil lagi,'" katanya.
Dia juga menyinggung soal kerugian yang dialami produsen pesawat serta maskapai penerbangan sebagai dampak dari lockdown.
“Kita tidak bisa kehilangan Boeing. Kita tidak bisa kehilangan beberapa perusahaan ini. Jika kehilangan perusahaan-perusahaan ini, kita berbicara tentang ratusan ribu, bahkan jutaan pekerja,” ujarnya.
Para ahli kesehatan mengungkapkan, langkah-langkah lockdown dan social distancing merupakan satu-satunya cara untuk mencegah penyebaran virus corona.
Editor: Anton Suhartono