WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak segan-segan menutup lebih banyak kantor konsulat China di negaranya.
Sebelumnya Departemen Luar Negeri AS memerintahkan China menutup konsulat China di Houston dengan tuduhan melakukan spionase. Konsulat diberi waktu 72 jam untuk menutup kantor.
AS dan Iran Bertengkar Sengit di PBB Soal Perundingan Nuklir
Trump mendapat informasi, api terlihat dari konsulat China di Houston setelah perintah itu keluar. Dia berspekulasi bahwa api itu berasal dari dokumen yang dibakar.
"Saya kira mereka sedang membakar dokumen-dokumen dan kertas," kata Trump.
Amerika Serikat Berencana Bangun Koalisi Global Lawan Ancaman China
Dalam pernyataannya, Departemen Luar Negeri AS menjelaskan, kantor misi China di Houston harus ditutup dengan alasan untuk melindungi kekayaan intelektual AS dan informasi rahasia negara.
Mengomentari keputusan tersebut, Kemlu China menyatakan apa yang dilakukan AS meningkatkan ekskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemlu China mengancam akan membalas perlakuan tersebut.
Inggris Sebut Ada Pelanggaran HAM Mengerikan terhadap Uighur, Begini Reaksi China
Setelah itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Hua Chunying mengatakan Kedutaan Besar (Kedubes) China di Washington menerima ancaman bom. Bukan hanya ancaman bom, staf kedutaan juga diancam akan dibunuh.
Hua menyalahkan pemerintah AS yang turut menyebarkan kebencian terhadap China sehingga memicu ancaman tersebut.
"Sebagai hasil dari fitnah & kebencian, dipicu oleh pemerintah AS, kedubes China menerima ancaman bom & pembunuhan," kata Hua, dalam cuitan.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku