TEL AVIV, iNews.id - Israel memberikan kelebihan vaksin Covid-19 ke Palestina serta beberapa negara lain. Namun langkah itu dikecam oposisi maupun politisi pendukung karena tak berkonsultasi terlebih dulu.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak menyebutkan negara mana saja yang akan mendapatkan vaksin tersebut, namun beberapa pihak mengonfirmasi negara lain tersebut adalah Guatemala, Honduras, dan Republik Ceko.
Meski Selalu Dikawal 2 Penjaga dan Memiliki Sel Terpisah, Sarkozy Sebut Kehidupan di Penjara seperti Mimpi Buruk
Bulan ini, Palestina dijadwalkan menerima pengiriman awal vaksin Covid-19 Moderna dari Israel yang akan digunakan dalam program vaksinasi terbatas di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Israel mendatangkan banyak dosis vaksin virus corona Pfizer dan Moderna. Sejauh ini Israel telah menuntaskan satu dosis suntikan Pfizer kepada hampir 50 persen dari total 9 juta penduduk.
Susul AS, Guinea Khatulistiwa Akan Pindahkan Kedubes di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem
Israel juga telah memvaksinasi warga Palestina di Yerusalem Timur beberapa waktu lalu. Langkah itu sempat mendapat kecaman asing yang mengkritik karena Israel tidak memperluas program suntikan ke wilayah Palestina lainnya.
Sementara itu pemerintah Guatemala, yang memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem tahun lalu, menyatakan akan menerima 5.000 dosis vaksin Covid dari Israel pada Kamis (25/2/2021).
Studi di Israel: Dosis Pertama Vaksin Pfizer 85 Persen Efektif Lawan Covid
Begitupun Honduras yang akan menerima dosis vaksin dengan jumlah yang sama dari Israel.
Hadapi Ancaman Iran, Israel dan AS Kerja Sama Bikin Rudal Arrow-4
Juru bicara pemerintah Carlos Madero mengatakan pesawat Angkatan Udara Honduras akan berada di Israel untuk mengangkut dosis vaksin. Nantinya dosis vaksin Covid-19 dari Israel itu akan diberikan kepada petugas kesehatan di garis depan.
Sementara Republik Ceko telah menerima pengiriman sejumlah kecil dari Israel, namun tidak menyebutkan angkanya. Negara itu pada Desember 2020 menyatakan akan menambah kehadiran diplomatiknya di kantor perwakilan Yerusalem.
Langkah Netanyahu dalam memberikan kelebihan dosis vaksin Covid ke negara lain menuai kritik dari beberapa pesaing. Sebagian mengatakan Netanyahu tidak berkonsultasi lebih dulu kepada publik, bahkan kabinetnya sekalipun, sebelum membuat keputusan.
“Netanyahu mungkin berpikir dia menjalankan kerajaan, bukan negara. Langkah itu seharusnya membutuhkan diskusi dan persetujuan,” ujar Benny Gantz, mitra koalisi Netanyahu yang sekarang menjadi pesaing dalam pemilu, dikutip dari Reuters, Rabu (24/2/2021).
Dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel, Menteri Keuangan Katz yang juga anggota partai Likud yang dipimpin Netanyahu, mengaku tidak perihal donasi kelebihan vaksin tersebut.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku