KIEV, iNews.id – Rusia dilaporkan melancarkan serangan drone alias pesawat tak berawak terhadap pelabuhan utama untuk ekspor biji-bijian Ukraina di Wilayah Odesa, Senin (4/9/2023). Serangan tersebut merusak sejumlah gudang dan membakar gedung-gedung di pelabuhan itu.
Gubernur Wilayah Odesa, Oleh Kiper mengatakan, serangan drone kali ini berlangsung selama 3,5 jam di Pelabuhan Sungai Danube di Izmail, Odesa, Ukraina. Gudang dan gedung produksi pun jadi sasaran. Sementara puing-puing drone membakar beberapa bangunan infrastruktur sipil di sana.
Negara Mayoritas Muslim Ini Gabung Perjanjian Abraham, Normalisasi dengan Israel
Gubernur Kiper mengatakan, sekitar 17 drone Rusia telah ditembak jatuh. Namun, beberapa di antaranya mengenai targetnya di Wilayah Izmail. Berdasarkan laporan awal, tidak ada korban jiwa atau cedera.
Reuters melansir, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan bertemu pada Senin ini di Kota Sochi, Rusia. Pertemuan itu diselenggarakan setelah Ankara dan PBB berupaya menghidupkan kembali kesepakatan ekspor gandum Ukraina demi membantu meringankan krisis pangan global.
Profil Rustem Umerov, Muslim Pertama yang Bakal Menjadi Menhan Ukraina
Turki menilai perundingan itu penting untuk mencapai kesepakatan.
Zelensky Pecat Menhan Ukraina, Tunjuk Muslim Keturunan Tatar sebagai Pengganti
Rusia memutuskan keluar dari perjanjian Gandum Laut Hitam pada Juli lalu, tepat setahun setelah kesepakatan yang ditengahi oleh PBB dan Turki itu diberlakukan. Moskow berdalih, ekspor makanan dan pupuk Rusia terus menghadapi hambatan, sementara pasokan gandum Ukraina ke negara-negara yang membutuhkan tidak mencukupi.
Setelah keluar dari perjanjian itu, Rusia sering melancarkan serangan terhadap pelabuhan-pelabuhan di Sungai Danube, yang sejak itu menjadi jalur utama Ukraina untuk mengekspor komoditas biji-bijiannya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku