Dugaan Peracunan Marak di Sekolah-Sekolah, Targetkan Siswa Perempuan?
KABUL, iNews.id - Kasus peracunan dengan gas di sekolah meningkat di Iran. Ada 52 lokasi peracunan dan hampir semuanya menyasar sekolah anak perempuan.
Pihak berwenang Iran pada Minggu (5/3/2023) mengatakan belum jelas siapa atau apa yang bertanggung jawab atas dugaan peracunan sekolah ini. Muncul kekhawatiran serangan ini dilancarkan lantaran di sekolah-sekolah tersebut masih ada siswi yang belajar.
Peracunan pertama kali dilaporkan terjadi di Kotas suci Syiah, Qom pada November lalu. Hingga saat ini, laporan peracunan telah terjadi di 21 dari 30 provinsi yang ada di Iran.
Menurut kantor berita IRNA yang dikelola negara, Menteri Dalam Negeri, Ahmad Vahidi pada Sabtu (4/3/2023) mengatakan, penyelidik telah menemukan 'sampel mencurigakan' saat olah TKP. Sayang, dia tak menjelaskan lebih lanjut.
Dia pun menuduh 'media musuh' turut menciptakan lebih banyak kepanikan atas dugaan peracunan. Vahidi juga menyerukan agar masyarakat tetap tenang.
Menteri itu menyebut setidaknya 52 sekolah telah terkena dugaan peracunan. Sementara laporan media Iran telah menyebutkan, jumlah sekolah lebih dari 60. Satu sekolah anak laki-laki dilaporkan juga menjadi sasaran.
Spekulasi di media pemerintah Iran fokus pada kemungkinan kelompok atau kekuatan asing berada di balik peracunan.
Dalam beberapa hari terakhir, menteri luar negeri Jerman, seorang pejabat Gedung Putih dan lainnya telah meminta Iran untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi siswi. Namun, Komisi AS untuk Kebebasan Beragama Internasional mencatat, Iran terus mentolerir serangan terhadap perempuan dan anak perempuan selama berbulan-bulan.
Editor: Umaya Khusniah