Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Duh... Google Kaitkan Sorban Palestina dengan Simbol Terorisme

Rabu, 26 Mei 2021 - 19:15:00 WIB
Duh... Google Kaitkan Sorban Palestina dengan Simbol Terorisme
Sejumlah perempuan Muslimah mengenakan keffiyeh atau sorban khas Palestina (ilustrasi). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.idGoogle pada Selasa (25/5/2021) kemarin menuai kecaman dari para pengguna sosial. Pasalnya, mesin pencari itu mengaitkan sorban atau syal ikonik Palestina—yang disebut keffiyeh—dengan “terorisme”.

Saat pengguna menanyakan “what scarf do terrorists wear on their head?” (syal apa yang dikenakan teroris di kepala mereka?), laman pencarian Google langsung menampilkan gambar keffiyeh Palestina yang dikenakan di kepala atau leher. Yang bikin makin miris, gambar syal itu disandingkan di samping gambar teroris yang mengibarkan bendera ISIS, atau bahkan perempuan Muslimah yang mengenakan jilbab atau kerudung.

Selama agresi Israel di Jalur Gaza beberapa waktu lalu, pengguna media sosial menyoroti keterlibatan platform media sosial dengan pendudukan Israel, saat Facebook, Instagram, dan Tik Tok menyensor semua konten yang memuat narasi Palestina dan agresi Israel.

Padahal, pada pekan lalu, sekelompok karyawan Yahudi di Google justru meminta perusahaan teknologi tersebut untuk meningkatkan dukungannya kepada warga Palestina di tengah operasi militer zionis di Gaza yang membunuhi lebih dari 270 warga sipil, termasuk 67 anak-anak.

Dalam surat mereka kepada CEO Google, Sundar Pichai, para karyawan Yahudi itu menulis: “Kami keberatan dengan penggabungan (pandangan tentang) Israel dengan orang-orang Yahudi. Kami menegaskan bahwa anti-Zionisme bukanlah anti-Semitisme,” kata mereka, dalam pernyataan yang dikutip Middle East Monitor, Rabu (26/5/2021).

“Google adalah mesin telusur terbesar di dunia dan setiap penindasan atas kebebasan berekspresi yang terjadi di dalam perusahaan ini adalah berbahaya, tidak hanya bagi karyawan Google secara internal tetapi juga bagi semua orang di seluruh dunia,” ungkap para karyawan Yahudi itu lagi.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut