Duh, Guru Perempuan Berhubungan Seks dengan Siswa SMA Videonya Ditonton Teman-Teman

MIAMI, iNews.id - Kasus guru perempuan di sekolah menengah atas (SMA) Amerika Serikat (AS) berhubungan seksual dengan murid laki-laki kembali terungkap. Guru perempuan berusia 41 tahun di Miami, Florida, itu ditangkap polisi pada Jumat pekan lalu. Bahkan dari hasil hubungan seksual itu, dia hamil.

Laporan media lokal mengungkap, pelaku menghadapi dakwaan serius karena berhubungan seksual secara tidak pantas dengan anak di bawah umur, pelanggaran terhadap siswa, penelantaran anak, dan perbuatan mesum.

Baca Juga

PM Qatar: Gencatan Senjata Gaza Tak Sempurna Tanpa Penarikan Pasukan Israel

Dakwaan terhadapnya bisa bertambah berat setelah polisi menemukan pistol milik pelaku di halaman sekolah.

Hanya saja polisi menghadapi tantangan mengungkap kasus ini karena siswa SMA tersebut menolak bekerja sama untuk membantu penyelidikan.

Baca Juga

Duh, Guru Perempuan Berhubungan Seks dengan Siswa 14 Tahun dalam Mobil

"Saat kami berbicara, dia menyangkal menjadi korban. Dia dengan tegas mengatakan tidak diperkosa. Tapi saya ingin mengungkapkan, di bawah hukum Florida, anak di bawah umur tidak bisa memberikan persetujuan," kata juru bicara kepolisian Florida, Rey Valdes, dikutip dari Daily Star, Senin (11/10/2021).

Dia menambahkan, guru tersebut kini mengandung 8 bulan, namun enggan berspekulasi mengenai siapa ayah dari bayi di kandungannya.

Teman-teman korban juga dimintai keterangan oleh polisi. Hasil pemeriksaan mengungkap, mereka mengaku melihat rekaman video di ponsel saat korban dan guru itu berhubungan seks.

Pejabat dinas pendidikan menengah Miami-Dade mengonfirmasi guru bersangkutan mengajar di John I Smith K-8 Center, Doral, namun dia telah dipindah ke sekolah lain sejak Maret namun belum mulai mengajar.

"Sekolah Umum Miami-Dade terganggu oleh penangkapan ini melibatkan perilaku staf yang tidak pantas. Distrik akan memulai proses pemutusan hubungan kerja dan akan memastikan individu tersebut tak bisa mendapat pekerjaan di masa mendatang," bunyi pernyataan.

Editor: Anton Suhartono