Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Binus Business School Apresiasi Kegiatan Leader Talk MNC Insurance Group, Kolaborasi Pendidikan dan Industri
Advertisement . Scroll to see content

Duh! Korban Tewas Kerusuhan Bangladesh Bertambah Jadi 409 Jiwa usai PM Hasina Lengser

Selasa, 06 Agustus 2024 - 14:50:00 WIB
Duh! Korban Tewas Kerusuhan Bangladesh Bertambah Jadi 409 Jiwa usai PM Hasina Lengser
Korban jiwa akibat kerusuhan di Bangladesh masih terus bertambah pascamundurnya PM Sheikh Hasina. (Foto: EPA)
Advertisement . Scroll to see content

DHAKA, iNews.id - Korban tewas akibat kerusuhan di Bangladesh masih terus bertambah pascamundurnya Perdana Menteri Sheikh Hasina kemarin. Kini, jumlahnya mencapai 409 jiwa.

Padahal, total korban tewas akibat kekacauan di negara itu kemarin tercatat sebanyak 300 orang. Dengan begitu, ada penambahan lebih dari 100 orang meninggal dalam sehari saja.

AFP melansir, setidaknya 109 orang tewas selama kerusuhan berdarah di Bangladesh pada Senin (5/8/2024). Data itu diperoleh dari polisi dan dokter setempat. Dengan kata lain, Senin kemarin menjadi hari paling mematikan sejak berlangsungnya demonstrasi antipemerintah di Bangladesh Juli lalu. 

Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mengundurkan diri dan kabur ke luar negeri dengan helikopter militer pada hari yang sama di tengah kerusuhan yang meluas di negeri itu.

Kerusuhan di Bangladesh berpangkal dari kebijakan pemerintah menerapkan sistem kuota yang diskriminatif dalam rekrutmen lapangan kerja di sektor publik. Sistem kuota yang diterapkan Hasina itu menyediakan sekitar 30 persen posisi untuk keturunan para pejuang kemerdekaan Bangladesh pada gerakan pembebasan tahun 1971. Para pejuang itu memiliki ikatan historis dan politik dengan keluarga Hasina, terutama ayahnya yang juga pendiri Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman.

Para mahasiswa Bangladesh lalu menggelar aksi unjuk rasa untuk melawan kebijakan yang tak adil itu. Mereka menilai sistem kuota tersebut tidak memberikan kesempatan yang setara bagi semua rakyat untuk menjadi pegawai publik.

Akan tetapi, rezim Hasina malah menindak para demonstran dengan keras. Ratusan nyawa mahasiwa dan warga pun melayang karena tindakan represif aparat keamanan di negara itu selama protes massal berlangsung.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut