Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Data Terbaru PBB Ungkap 81% Bangunan Gaza Hancur dan Rusak akibat Serangan Israel
Advertisement . Scroll to see content

Duh, Taliban Bakal Larang Perempuan Afghanistan Bekerja di PBB

Rabu, 05 April 2023 - 15:01:00 WIB
Duh, Taliban Bakal Larang Perempuan Afghanistan Bekerja di PBB
PBB peringatkan semua staf di Afghanistan untuk tak pergi bekerja dua hari setelah Taliban tampaknya akan keluarkan larangan perempuan bekerja di badan dunia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan kepada semua staf yang ada di Afghanistan untuk tak pergi bekerja selama dua hari. Peringatan itu keluar menyusul Taliban yang memberi isyarat akan memberlakukan larangan bagi perempuan Afghanistan yang bekerja untuk badan dunia. 

"Pejabat PBB di Afghanistan menerima perintah dari 'otoritas de facto' yang melarang staf nasional perempuan PBB untuk bekerja," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric kepada wartawan di New York, Selasa (4/4/2023). 

Saat ini, PBB sedang menyelidiki dampak atas larangan tersebut dan akan bertemu dengan pejabat kementerian luar negeri Afghanistan di Kabul, Rabu (5/4/2023). Mereka berupaya untuk mencari kejelasan lebih lanjut. 

Dilansir dari Reuters, ada sekitar 3.300 staf PBB Afghanistan. Sementara itu, ada sekitar 400 perempuan Afghanistan yang bekerja untuk PBB.

Dua sumber PBB mengatakan kepada Reuters, kekhawatiran atas diberlakukannya aturan oleh Taliban tersebut telah mendorong organisasi untuk meminta semua staf, pria dan wanita untuk tidak masuk kerja selama 48 jam mulai Rabu dan Kamis. Di Afghanistan, Jumat dan Sabtu merupakan hari akhir pekan. Artinya staf PBB tidak akan masuk kerja paling cepat hingga Minggu.

Misi PBB di Afghanistan, UNAMA, pada Selasa menyatakan keprihatinannya bahwa staf perempuan di Provinsi timur Nangarhar telah berhenti bekerja.

"Ada lebih banyak komunikasi resmi yang dilakukan di Jalalabad (ibu kota Provinsi Nangarhar). Kami diberitahu melalui berbagai saluran bahwa ini berlaku untuk seluruh negeri," kata Jubir Dujarric.

Dia menjelaskan, anggota staf perempuan sangat penting bagi PBB untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa. Sekitar 23 juta orang, lebih dari setengah populasi Afghanistan, membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Sayangnya, administrasi Taliban dan Kementerian Informasi Afghanistan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut