Dukung Aborsi, Biksu Thailand Dikecam
BANGKOK, iNews.id - Seorang biksu Budha yang dikenal karena dukungannya terhadap hak-hak lesbian gay bisexual transgender (LGBT) menuai kecaman setelah menyerukan agar Thailand membolehkan aborsi.
Pria bernama Phra Shine Waradhammo merupakan salah satu dari 20 aktivis pro-aborsi yang melakukan protes di depan parlemen Thailand pekan ini. Dia menyerukan agar aturan yang melarang perempuan menghentikan kehamilan dicabut.
“Orang-orang memanggil saya 'sampah' dan 'hantu berjubah kunyit (kuning)' di Facebook,” kata pria 52 tahun itu, menggambarkan respons orang-orang terhadap dirinya di media sosial, dikutip dari Reuters, Sabtu (30/1/2021).
Komentar bernada hujatan membanjiri postingan fotonya di Facebook. Dia memegang poster bertulis ‘Berhenti Mengutuk Aborsi’ saat berdemonstrasi.
“Padahal ketika berbicara tentang masalah LGBT 1 dekade lalu, saya tidak mendapat banyak kritik seperti ini, mungkin karena orang melihat (aborsi) sebagai pembunuhan,” ujarnya.
Aborsi ditentang mayoritas Budha Theravada yang konservatif di Thailand. Kalangan ini percaya aborsi secara langsung bertentangan dengan ajaran Budha perempuan yang melakukannya akan didatangi hantu.
Pada Senin (25/1/2021), parlemen Thailand memberikan suara yang mengizinkan praktik aborsi dengan batas usia kehamilan 12 pekan, namun tetap mempertahankan hukuman bagi aborsi setelah batas waktu tersebut. Langkah itu menurut pendukung pro-aborsi belum cukup untuk melindungi hak-hak ibu hamil.
Dalam amandemen undang-undang, aborsi setelah 12 pekan hanya akan diizinkan dalam kondisi tertentu. Jika di luar hal-hal yang diatur, pelaku bisa dihukum hingga 6 bulan penjara, denda hingga 10.000 baht atau sekitar Rp4,6 juta, atau keduanya.
Editor: Anton Suhartono