Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Surat dari Prajurit Perang Dunia I Ditemukan di Pantai Australia, Isinya Bikin Merinding
Advertisement . Scroll to see content

Earth Hour, Opera House Sydney dan Harbour Bridge Gelap

Sabtu, 30 Maret 2019 - 18:44:00 WIB
Earth Hour, Opera House Sydney dan Harbour Bridge Gelap
Suasana di Harbour Bridge saat lampu jembatan dimatikan untuk memperingati Earth Hour (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Lampu-lampu di Sydney Opera House dan Harbour Bridge, Sydney, Australia, dimatikan, Sabtu (30/1/2019) malam selama 1 jam untuk memperingati Earth Hour.

Lampu di dua bangunan ikonik Australia itu dimatikan dari pukul 20.00 sampai 21.00 waktu setempat.

Tahun ini merupakan peringatan Earth Hour ke-13 yang digelar World Wild Fund (WWF), di mana 180 negara terlibat dengan mematikan lampu, setidaknya di bangunan-bangunan ikonik masing-masing, pada pukul 20.30 waktu setempat.

"Kami generasi pertama yang mengetahui kamilah yang telah menghancurkan dunia. Kami bisa menjadi yang bagian terakhir yang melakukan apa pun untuk menghentikannya. Kita punya solusinya, kita hanya perlu memastikan suara ini didengar, " kata WWF, dalam pernyataan, dikutip dari AFP.

CEO WWF Australia Dermot O'Gorman mengatakan, mematikan lampu selama 1 jam merupakan gerakan akar rumput terbesar di dunia saat ini sebagai tindakan untuk mengatasi perubahan iklim.

"Ini tentang individu-individu yang mau bertindak, bergabung dengan ratusan juta orang di seluruh dunia untuk menunjukkan bahwa kita tidak hanya membutuhkan tindakan segera mengenai perubahan iklim, tapi juga perlu melindungi planet," kata O'Gorman.

Puluhan perusahaan di seluruh dunia menyatakan komitmen untuk bergabung dalam aksi ini.

Menara Eiffel di Paris, Gedung Empire State di New York, Burj Khalifa di Dubai, dan Acropolis di Athena termasuk di antara 24 landmark di seluruh dunia yang ambil bagian dalam Earth Hour.

Laporan WWF bertajuk 'Living Planet' pada Oktober 2018 mengungkap, 60 persen dari semua hewan bertulang punggung, yakni ikan, burung, amfibi, reptil, dan mamalia, musnah akibat aktivitas manusia sejak 1970.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut