Ekuador Simpan Ratusan Jasad Korban Corona di dalam Kulkas Raksasa
QUITO, iNews.id – Pemerintah Ekuador mulai menyimpan jenazah para korban infeksi virus corona (Covid-19) di lemari pendingin berukuran raksasa. Langkah itu dilakukan setelah otoritas setempat setelah ratusan warga meninggal di Kota Guayaquil—yang menjadi pusat penyebaran wabah di negara itu—mulai memenuhi kamar-kamar jenazah dan rumah sakit.
Ekuador melaporkan 318 pasien meninggal dunia akibat Covid-19. Jumlah itu menjadi angka kematian tertinggi karena corona di wilayah Amerika Selatan. Namun, Presiden Ekuador Lenin Moreno pada pekan ini mengatakan, jumlah pasien kemungkinan lebih tinggi karena pemerintah mengangkuti sedikitnya 100 jenazah per hari.
Banyak dari jasad itu diangkut dari rumah-rumah karena aturan karantina melarang warga menguburkan sendiri jenazah kerabat mereka. “Pemerintah menyediakan tiga kontainer berpendingin sepanjang 12 meter di rumah sakit milik pemerintah untuk menyimpan jenazah sembari menunggu penguburan,” katan Wali Kota Guayaquil, Cynthia Viteri, seperti dikutip kembali dari Reuters, Minggu (5/4/2020).
Sejauh ini, sekitar 150 korban Covid-19 di Ekuador telah dikubur di sebuah kompleks pemakaman milik pribadi di kota pelabuhan itu. Di Rumah Sakit Teodoro Maldonado Carbo, Guayaquil, Sabtu (4/4/2020), sejumlah tenaga medis mengenakan alat pelindung diri untuk mengeluarkan jasad yang terbungkus plastik dari ruang penyimpan.
Mereka menggunakan papan kayu untuk memindahkan jenazah itu ke kontainer pendingin. “(Korban) pandemi ini melampaui kapasitas layanan rumah sakit,” kata pihak rumah sakit dalam pernyataan tertulis, Jumat (3/4/2020) lalu.
Pemerintah Ekuador menyatakan akan meluncurkan layanan digital yang memungkinkan warga mencari lokasi penguburan kerabat mereka. Total korban tewas akibat Covid-19 di provinsi sekitar Guayaqui diperkirakan mencapai 3.500 jiwa. Kamp khusus sedang dibangun untuk menguburkan jasad korban.
Editor: Ahmad Islamy Jamil