Elon Musk Tolak Gabung Dewan Direksi Twitter Setelah Beli Saham Rp41,5 Triliun
WASHINGTON, iNews.id - Elon Musk menolak bergabung dalam dewan direksi perusahaan media sosial raksasa, Twitter. Ini perubahan drastis dalam sepekan terakhir setelah orang terkaya di dunia itu menjadi pemegang saham terbesar.
CEO Twitter Parag Agrawal mengatakan dalam cuitan, pihaknya sering berdiskusi dengan Musk, namun dia enggan menjelaskan alasan sang miliarder tak jadi bergabung dalam dewan direksi. Menurut Agrawal, penunjukan Musk dalam dewan perusahaan sedianya berlaku efektif pada Sabtu mendatang.
"Saya yakin ini yang terbaik. Akan ada hambatan di depan, tapi tujuan dan prioritas kami tetap tidak berubah," kata Agrawal, dikutip dari Reuters, Senin (11/4/2022).
Pengumuman itu begitu mendadak sehingga nama Musk masih terdaftar dalam dewan direksi Twitter, berdasarkan data di situs web resmi perusahaan pada Senin pagi.
Sementara itu Musk saat dimintai komentarnya hanya merespons dengan emotikon tangan menutup mulut.
Musk membeli 9,1 persen saham Twitter senilai Rp41,5 triliun pada 4 April seraya mengatakan akan berusaha melakukan segala upaya guna meningkatkan perusahaan itu secara signifikan.
Pengungkapan kepemilikan saham itu memicu spekulasi tentang motivasinya, mulai dari mengambil alih perusahaan hingga mengambil posisi penting dalam pembuat keputusan perusahaan. Berita bahwa Musk akan menduduki posisi dewan direksi juga meninggalkan pertanyaan di antara karyawan Twitter mengenai masa depan perusahaan dalam memoderasi konten.
Sebelum membeli saham Twitter, Musk mengadakan polling di Twitter dengan bertanya kepada para pengguna apakah mereka percaya Twitter mematuhi prinsip kebebasan berpendapat.
Sehari setelah menjadi pemegang saham terbesar Twitter, dia kembali mengadakan polling yang menanyakan apakah para pengguna menginginkan tombol edit, fitur yang telah lama ditunggu-tunggu.
Pemilik perusahaan automotif Tesla itu juga bertanya dalam polling, apakah kantor pusat Twitter harus diubah menjadi tempat penampungan tunawisma, rencana yang didukung oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos.
Musk juga mengusulkan beberapa perubahan pada layanan berlangganan premium, Twitter Blue, termasuk memangkas harga, melarang iklan, serta memberikan opsi pembayaran dalam bentuk uang kripto dogecoin.
Editor: Anton Suhartono