Eskalasi Meningkat, Australia Evakuasi Staf Kedubes dan Minta Warganya Tinggalkan Ukraina
SYDNEY, iNews.id - Australia mengevakuasi para staf kedutaan besar besarnya di Kiev, Ukraina, terkait eskalasi keamanan di perbatasan dengan Rusia yang meningkat cepat. Negeri Kangguru juga menyusul negara-negara lain yang meminta warga mereka untuk segera meninggalkan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan, para staf kedubes dipindah ke kantor sementara di Lviv, sebuah kota di Ukraina barat berjarak sekitar 70 kilometer dari perbatasan Polandia.
"Kami terus meminta warga Australia segera meninggalkan Ukraina menggunakan cara (penerbangan) komersial," kata Payne, dikutip dari Reuters, Minggu (13/2/2022).
Sementara itu pada kesempatan berbeda Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan situasi di Ukraina sudah mencapai tahap sangat berbahaya.
"Tindakan sepihak otokratis Rusia untuk mengancam dan menggertak Ukraina adalah sesuatu yang sepenuhnya dan sama sekali tidak bisa diterima," tuturnya.
Dia juga mendesak China untuk berbicara atas nama Ukraina. Komentarnya itu disampaikan setelah China mengkritik pertemuan para menteri luar negeri AS, Australia, Jepang, dan India di Melbourne pekan lalu.
"Pemerintah China dengan senang hati mengkritik Australia, namun diam terhadap pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina," kata Morrison.
Hubungan kedua negara, meskipun keduanya punya kerja sama perdagangan yang kuat, memburuk setelah Australia melarang jaringan broadband 5-G Huawei Technologies pada 2018. Selain itu Australia memperketat undang-undang soal campur tangan politik asing dan mendesak penyelidikan independen terhadap asal usul Covid-19 di Wuhan.
Editor: Anton Suhartono