Evakuasi Warga Sipil di Kota Mariupol Gagal, Ukraina Salahkan Rusia
LVIV, iNews.id - Pemerintah Ukraina menyalahkan Rusia atas gagalnya evakuasi warga sipil selama pembukaan koridor kemanusiaan di Kota Mariupol. Rusia dianggap gagal menghormati kesepakatan gencatan senjata selama proses evakuasi.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk di televisi nasional, Kamis (10/3/2022).
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menambahkan, upaya mengirim makanan, air, dan obat-obatan ke kota itu gagal ketika tank Rusia menyerang koridor kemanusiaan.
"Ini benar-benar teror dari teroris berpengalaman. Dunia perlu tahu ini. Saya harus mengakuinya, kita semua berurusan dengan negara teroris," katanya.
Zelenskiy mengatakan, pada Kamis, pihak berwenang Ukraina berhasil mengevakuasi hampir 40.000 orang dari lima kota lain.
Kementerian pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan akan mendeklarasikan gencatan senjata pada Jumat (11/3/2022) dan membuka koridor kemanusiaan dari Mariupol, Kiev, Sumy, Kharkiv, dan Chernihiv.
Rusia mulai menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Akibat perang itu, Rusia menuai banyak kecaman internasional.
Sebagai akibatnya, Moskow mendapat ribuan sanksi keuangan dari banyak negara. Selain itu, perang juga mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.
Menurut angka PBB, setidaknya 516 warga sipil telah tewas dan 908 lainnya terluka di Ukraina sejauh ini. Namun jumlah korban diperkirakan jauh lebih tinggi.
Sementara badan pengungsi PBB menyebut, lebih dari 2,1 juta orang telah meninggalkan Ukraina menuju negara-negara tetangga guna mencari keamanan.
Editor: Umaya Khusniah