Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Tetap Kirim Delegasi ke KTT G20 Afrika Selatan, tapi...
Advertisement . Scroll to see content

Fakta-Fakta Penembakan Donald Trump, Pelaku Diketahui Pria 20 Tahun

Minggu, 14 Juli 2024 - 11:38:00 WIB
Fakta-Fakta Penembakan Donald Trump, Pelaku Diketahui Pria 20 Tahun
Fakta-fakta penembakan Donald Trump, salah satunya pelaku ditembak mati sniper Dinas Rahasia (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Fakta-fakta penembakan Donald Trump menarik untuk disimak. Dia menderita luka ringan di telinga kanan setelah ditembak saat kampanye Pilpres AS 2024 di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), Sabtu (13/7/2024), pukul 18.15 waktu setempat.

Penembakan ini berlangsung 2 hari sebelum penetapan resmi dirinya sebagai calon presiden AS dari Partai Republik. Dia kemungkinan akan berhadapan kembali dengan Joe Biden, capres dari Partai Demokrat, pada pilpres AS yang akan berlangsung pada 5 November mendatang.

Berikut beberapa fakta penembakan Donald Trump:

1. Peluru Tembus Kuping Kanan Trump

Donald Trump ditembak sekitar 6 menit setelah memulai pidatonya dalam kampanye Pilpres AS 2024 di Butler. Saksi mata mendengar suara empat kali tembakan disusul dengan ambruknya Trump.

Dia menderita luka ringan di telinga kiri, tampak darah keluar dari telinga ke pipi sebelah kanannya.

Trump dalam komentar pertamanya pasca-penembakan di akun media sosial Truth Social mengatakan peluru menembus kuping kanan bagian atas.

“Saya tertembak peluru yang menembus bagian atas telinga kanan. Saya mengalami pendarahan yang banyak,” kata Trump.

2. Trump Masih Sempat Cari Sepatu dan Berteriak Fight

Donald Trump masih sempat mencari sepatunya setelah ambruk ditembak di panggung kampanye. Dia meminta petugas Dinas Rahasia yang mengelilinya untuk memberikan pengamanan untuk memberi kesempatan memakai sepatu.

Setelah itu dia kembali meminta petugas untuk membawanya perlahan sambil mengepalkan tangan ke arah para pendukung, sambil berteriak, "Fight, fight, fight!"

Teriakan itu disambut para pendukung dengan melontarkan, "USA, USA, USA".

Trump terlihat mengucurkan darah di wajah kanan saat dikawal petugas turun dari panggung kemudian dibawa meninggalkan lokasi menggunakan mobil van hitam.

3. Pelaku Ditembak Mati Sniper Dinas Rahasia

Petugas langsung bertindak setelah penembakan Trump. Enam petugas Dinas Rahasia yang melakukan pengawalan melekat langsung mengelilingi Trump di panggung sebelum membawanya turun.

Sementara itu petugas lain, termasuk sniper, mencari sumber tembakan dan mendapati seorang pria mencurigakan di luar area kampanye. Setelah memastikan pria itu pelakunya, personel Dinas Rahasia dari tim serang balas menembaknya hingga tewas di lokasi.

Pelaku beraksi menggunakan senapan AR dari jarak ratusan meter ke panggung. 

4. Pelaku Berusia 20 Tahun, Motif Masih Misterius 

Biro Penyelidikan Federal (FBI) mengungkap pelaku penembakan adalah pria 20 tahun warga Pennsylvania. Namun petugas belum secara resmi merilis identitas pria tersebut.

Selain itu petugas belum bisa memastikan motif penembakan. FBI memimpin penyelidikan kasus ini dibantu Dinas Rahasia selaku pasukan pengawal kepresidenan AS serta dibantu oleh kepolisian Pennsylvania.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan pelaku terkapar tak bernyawa di luar area kampanye. Para saksi mengatakan sempat melihat dia berlari kemudian dikejar petugas sebelum ditembak sniper.

5. FBI Selidiki Penembakan Trump sebagai Percobaan Pembunuhan

Biro Penyelidikan Federal (FBI) memimpin penyelidikan kasus penembakan Donald Trump saat kampanye. Kasus ini diselidiki sebagai percobaan pembunuhan.

Pelaku, yang tewas ditembak di lokasi, sejauh ini dietahui beraksi seorang diri. Petugas masih memprioritaskan untuk mengungkap motif sebenarnya dari serangan tersebut.

Kevin Rojek, agen khusus yang bertanggung jawab di kantor FBI Pittsburgh, mengatakan pihaknya belum bisa mengidentifikasi pelaku serta motifnya.

"Malam ini, kami melakukan apa yang kami sebut sebagai upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump," kata Rojek, seraya memastikan tidak ada ancaman lain setelah penembakan itu.

6. Joe Biden Kecam Penembakan Trump

Presiden Joe Biden yang juga saingan Trump dalam Pilpres AS 2024 mengomentari penembakan tersebut. Dia menegaskan kekerasan politik harus diakhiri.

"Tak ada tempat di Amerika bagi kekerasan semacam ini. Ini memuakkan," kata Biden, dalam pernyataannya.

Biden juga terus mendapat pengarahan dari para pejabat mengenai kondisi Trump maupun penanganan kasus ini. Bahkan Biden mempersingkat liburannya di Dalware dan kembali ke Gedung Putih untuk menerima pengarahan lebih lanjut.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut