Fenomena Langka di Beijing! Air Mendidih Langsung Beku karena Suhu Sangat Dingin

BEIJING, iNews.id – Kota Beijing di China mengalami cuaca sangat dingin dalam dua hari terakhir. Saking dinginnya, air mendidih pun bisa langsung membeku begitu terkena udara di sana.

Beberapa anggota staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing pun turut membuat viral fenomena pembekuan air mendidih itu. 

Baca Juga

Inilah Kerajaan Eswatini, yang Rajanya Poligami Gila-gilaan hingga 70 Istri

Di sela-sela jam istirahat kerjanya, Kamis (7/1/2021), Gilang Pramasasti dan beberapa rekannya bergegas menuju halaman KBRI Beijing di Jalan Dongzhimen Wai Da Jie Nomor 4. Mereka membawa segelas air mendidih di tangannya masing-masing.

Segelas air tersebut lantas mereka siramkan ke udara. Dalam waktu sekejap, cipratan air itu pun berubah layaknya kabut salju yang berguguran jatuh ke tanah.

Baca Juga

Arab Saudi Diprediksi Catat Rekor Suhu Terendah pada Musim Dingin Tahun Ini Disertai Hujan Lebat

“Baru pertama kali saya menemukan fenomena seperti ini,” kata Gilang yang sudah 18 tahun tinggal di Beijing.

Warga Beijing ramai-ramai mengunggah aktivitas tersebut di media sosial mereka. Ini karena fenomena tersebut sangat jarang terjadi di Beijing, meski ibu kota China itu sering diguyur hujan salju sejak November hingga Desember 2020.

Mereka terinspirasi oleh promosi pariwisata musim dingin di Harbin—ibu kota Provinsi Heilongjiang—yang berada di bagian timur laut China. Wilayah itu memiliki tingkat intensitas hujan salju paling tinggi di Tiongkok.

Pada Rabu (6/1/2020) dan Kamis ini, Beijing diliputi cuaca yang sangat dingin dengan suhu berkisar antara -17 hingga -19 derajat Celsius. Cuaca bertambah ekstrem karena disertai angin kencang pada pagi hingga malam hari.

Rendahnya suhu udara tersebut pertama kali terjadi di Beijing dalam satu dasawarsa terakhir. 

Badan Metereologi Kota Beijing pun mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca dingin itu. Suasana jalan raya dan pusat-pusat perbelanjaan di Beijing pada Rabu (6/1/2020) malam terpantau lengang.

Editor: Ahmad Islamy Jamil