Fosil Dinosaurus Seukuran Kalkun Ditemukan di Australia
VICTORIA, iNews.id - Lebih dari 10 tahun setelah menemukan fosil kaki dan ekor di barat daya Victoria, para ilmuwan di Australia berhasil mengidentifikasi sebuah fosil dinosaurus baru yang dikategorikan sebagai "Dunia yang Hilang" di Australia.
Fosil tersebut ditemukan di batuan berumur 113 juta tahun yang ditemukan di dasar laut dekat Tanjung Otway pada 2005 oleh seorang arkeolog.
Peneliti biologi dari Universitas Queensland, Matt Herne, mengatakan, para ilmuwan telah menemukan tulang-tulang yang diperkirakan berasal dari herbivora seukuran kalkun. Dinosaurus herbivora ini diduga tinggal di lembah bekas reruntuhan lempeng Antartika-Australia.
"Butuh waktu cukup lama untuk bekerja mencari tahu apa tepatnya fosil itu," kata Herne, seperti dilansir ABC Plus Australia, Senin (15/1/2018).
"Butuh waktu dan pemeriksaan yang sangat hati-hati dan terperinci, jadi itu sebabnya mengapa dibutuhkan waktu lama untuk memberitahu hasilnya sekarang," ujar Herne, menjelaskan.
Hewan tersebut dinamakan Diluvicursor Pickeringi yang berarti dinosaurus yang terbang dengan cepat. Nama pickering diambil dari mendiang Pickering, manajer koleksi Museum untuk paleontologi vertebrata.
Herne mengatakan pihaknya membawa satu tim ke lokasi untuk mengetahui seperti apa dinosaurus ini dan kondisi habitat tempat tinggalnya.
"Dari apa yang bisa kita katakan, meskipun hanya diawetkan satu ekor dan satu kaki, dari tulang-tulang itu, kita dapat menyimpulkan bahwa itu adalah hewan berkaki dua. Jadi dinosaurus ini berlari menggunakan kedua kakinya yang kuat," ujar Herne.
"Tulang kaki dan ekornya menunjukkan ukurannya, dan mungkin seukuran kalkun."
Berat dinosaurus ini diduga berkisar antara 3 atau 4 kilogram, namun spesies yang tumbuh setinggi 2,3 meter bisa mencapai hingga 17 kg.
Berbeda dengan kalkun, dinosaurus ini tidak berbulu namun bersisik, dengan paruh dan gigi geraham untuk memakan tumbuh-tumbuhan.
Hasil penelitian tim juga meliputi analisis terperinci tentang keretakan lempeng Australia-Antartika seperti saat masih dihuni oleh dinosaurus.
"Lingkungan tempat tinggalnya benar-benar menggairahkan, karena sebenarnya adalah lembah reruntuhan antara Australia dan Antartika," kata Herne.
Dia menyebut pada masa itu ada pegunungan vulkanik besar, yang kemungkinan mirip dengan Pegunungan Andes.
"Jadi yang kita lihat adalah dunia yang hilang, pada dasarnya dunia yang hilang di Australia. Satu-satunya batu yang dapat kita kunjungi dan lihat dari dunia yang hilang ini hanya ada di pantai selatan Victoria," tutur Herne, menambahkan.
Editor: Anton Suhartono