G20 Serukan Dewan Keamanan PBB Direformasi, Tambah Anggota
JOHANNESBURG, iNews.id - Seruan reformasi besar-besaran terhadap Dewan Keamanan PBB kembali menggema dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025). Dalam deklarasi bersama, para pemimpin negara anggota G20 menekankan kebutuhan mendesak untuk memperluas keanggotaan Dewan Keamanan serta menyesuaikan struktur lembaga tersebut dengan realitas geopolitik abad ke-21.
Deklarasi itu menegaskan bahwa Dewan Keamanan PBB tidak lagi mencerminkan keseimbangan global saat ini, terutama karena minimnya representasi kawasan Afrika, Asia Pasifik, Amerika Latin, dan Karibia. Kelompok negara-negara berkembang yang selama ini kurang terwakili, bahkan sebagian tidak memiliki suara sama sekali, dinilai harus mendapat tempat dalam sistem keamanan internasional.
“Keanggotaan Dewan Keamanan PBB perlu diperluas guna meningkatkan representasi kawasan dan kelompok yang selama ini kurang terwakili maupun tidak terwakili,” tulis deklarasi tersebut, dikutip Minggu (23/11/2025).
G20 menegaskan bahwa gesekan geopolitik dan konflik modern hanya bisa diredam melalui mekanisme internasional yang lebih adil dan inklusif.
Selain menyerukan reformasi lembaga keamanan global, deklarasi G20 juga menyoroti berbagai konflik besar yang tengah mengguncang dunia. Para pemimpin kembali menegaskan komitmen bersama untuk mendorong penyelesaian komprehensif dan berkeadilan atas konflik di Ukraina, Sudan, Republik Demokratik Kongo, serta Wilayah Pendudukan Palestina.
“Hanya dengan perdamaian akan tercapai keberlanjutan dan kemakmuran,” bunyi deklarasi bersama G20.
Namun sorotan utama tetap tertuju pada desakan terhadap perubahan struktur Dewan Keamanan. G20 menilai pembaruan menyeluruh diperlukan agar lembaga itu mampu menjalankan mandatnya secara efektif dan demokratis di tengah dunia yang kian multipolar.
Reformasi ini, menurut deklarasi, harus menjadikan Dewan Keamanan PBB lebih representatif, inklusif, efisien, efektif, demokratis, serta akuntabel. Transparansi proses pengambilan keputusan juga dipandang sebagai prasyarat utama untuk memulihkan kepercayaan global terhadap lembaga tersebut.
Seruan G20 kali ini menambah tekanan internasional terhadap agenda reformasi PBB yang selama puluhan tahun terhambat oleh kepentingan geopolitik negara-negara besar. Dengan meningkatnya tuntutan representasi dari kawasan selatan global, reformasi Dewan Keamanan kini dipandang bukan hanya penting, tetapi mendesak.
Editor: Anton Suhartono