Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Duh, Korut Tembakkan Roket Artileri saat Menhan AS Hegseth Berkunjung ke Perbatasan Korsel
Advertisement . Scroll to see content

Gambar Satelit Tunjukkan Korut Kembali Produksi Bahan Bakar Nuklir

Sabtu, 10 Maret 2018 - 17:45:00 WIB
Gambar Satelit Tunjukkan Korut Kembali Produksi Bahan Bakar Nuklir
Gambar satelit fasilitas nuklir Korut yang dipublikasikan 38 North (Foto: New York Times)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Di tengah munculnya harapan atas keinginan Korea Utara (Korut) melucuti senjata nuklir dan bersedia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, gambar satelit justru menunjukkan fakta mencengangkan. Negara itu diduga kuat sedang memproduksi plutonium, bahan bakar dasar untuk senjata nuklir.

Dua tim analis Amerika Serikat (AS) menunjukkan gambar aktivitas di reaktor nuklir Korut di Yongbyon dari Januari hingga Februari 2018. Meski fasilitas itu tampak terbengkalai, namun aktivitas di dalamnya masih berlangsung.


Dalam laporannya pekan ini, sebagai dikutip dari New York Times, salah satu tim, 38 North, menjelaskan, aktivitas di fasilitas tersebut bisa dilihat dari munculnya uap serta mencairnya es di sungai di sekeliling fasilitas reaktor. Hal ini mengindikasikan Korut kembali memproduksi plutonium.

Peneliti dari 38 North, Frank V Pabian, yang merupakan mantan analis gambar satelit dari Laboratorium Nasional Los Alamos di New Mexico, mengatakan, tempat tersebut bisa menjadi lokasi dari lahirnya bom nuklir yang baru.

Sementata itu analis nuklir mengatakan, inti dari bahan bakar yang diproduksi di fasilitas Yongbyon mampu memproduksi dua sampai tiga senjata nuklir. Korut memulai pembuatan senjata nuklirnya dengan menggunakan plutonium, setelah itu dikembangkan menjadi uranium.

Jika dihitung dalam setahun terakhir, diperkirakan total bahan bakar yang diproduksi Korut bisa digunakan untuk 20 sampai 25 senjata nuklir.

Menurut 38 North, munculnya uap dari reaktor itu terlihat dari pemantauan satelit yang dilakukan pada 17 sampai 25 Februari atau bersamaan dengan penutupan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang.

Satu tim lainnya, Institut Sains dan Keamanan Internasional, sebuah organisasi swasta yang berbasis di Washington, punya kesimpulan serupa dengan 38 North. Tiga analis dari organisasi yang bertugas memantau aktivitas senjata nuklir di dunia itu mempelajari gambar satelit yang diambil pada 17 sampai 30 Januari. Hasilnya dibuat dalam dua laporan yang dirilis pada 2 dan 13 Februari atau saat olimpiade berlangsung.

"Korut mungkin akan memperluas stok plutonium untuk senjata nuklir," demikian laporan organisasi.
 
Semua gambar, bukti, dan analisis aktivitas nuklir didapat saat program pengembangan rudal Korut memasuki periode tidak aktif yang tidak biasa.

Disebutkan, Korut sepertinya tidak akan mematikan satu pun rudalnya tahun ini, sementara pada tahun lalu ada 20 kali uji coba yang diketahui. Rudal terbaru yang diuji coba pada akhir November lalu adalah Hwasong-15. Rudal paling canggih yang pernah diluncurkan Korut ini diklaim mampu menjangkau seluruh daratan AS.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut