Gara-Gara Virus Corona, Warga Kulit Hitam di China Jadi Korban Rasisme
ABUJA, iNews.id - Negara-negara Afrika menyampaikan kemarahan atas tindakan rasisme yang dialami warga negara mereka yang bermukim di China terkait wabah virus corona.
Warga kulit hitam mendapat perlakuan diskriminatif di China bermula dari cluster penularan virus melibatkan komunitas warga Nigeria di Kota Guangzhou.
Peristiwa tersebut berimbas kepada warga Afrika lainnya di China, bukan hanya asal Nigeria.
Beberapa warga mengaku diusir paksa, dikarantina secara sewenang-wenang, serta dipaksa menjalani tes virus corona massal. Belum lagi perlakuan diskriminatif di restoran dan hotel.
"Kami melihat foto warga Nigeria (telantar) di jalan-jalan dengan harta mereka dan ini tentu saja sangat mengkhawtirkan kami di dalam negeri," Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyeama, kepada Duta Besar China Zhou Pingjian, dikutip dari AFP, Rabu (15/4/2020).
Onyeama mengatakan, perlakuan seperti itu tidak bisa diterima oleh pemerintah dan rakyat Nigeria.
Dia mendesak otoritas China segera menyelesaikan permasalahan ini.
Uni Afrika pada Sabtu pekan lalu menyampaikan keprihatinan mendalam mengenai situasi di Guangzhou dan meminta China segera mengambil tindakan korektif.
Otoritas Guangzhou menyatakan, setidaknya delapan warga Afrika terinfeksi virus corona. Mereka tinggal di Distrik Yuexiu yang dikenal sebagai little Africa. Lima dari penderita merupakan warga negara Nigeria.
Temuan ini memicu kemarahan luas di kota berenduduk 15 juta jiwa itu setelah muncul laporan muncul bahwa mereka melanggar karantina wajib dan pergi ke beberapa restoran dan tempat umum lainnya.
Beberapa warga Afrika mengatakan, setelah kejadian itu mereka diusir secara paksa dari rumah dan hotel. Seorang di antaranya terpaksa tidur di kolong jembatan selama 4 hari. Tidak hanya itu, tak ada satu toko pun yang menerima dia untuk membeli makanan.
Pada Minggu (12/4/2020), setelah meningkatnya tekanan internasional, Kementerian Luar Negeri China mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah sangat memperhatikan keberlangsungan hidup dan kesehatan warga asing serta mengecam semua komentar dan tindakan rasis dan diskriminatif.
Salah satu gerai makanan cepat saji McDonald’s di Guangzhou meminta maaf setelah membuat pengumuman bahwa oorang kulit hitam dilarang masuk.
Editor: Anton Suhartono