Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kamboja Bantah Rekrut Tentara Bayaran Asing dari Rusia Lawan Thailand
Advertisement . Scroll to see content

Gawat! Belarusia Siap Luncurkan Hulu Ledak Nuklir Pakai Rudal Iskander dalam Konflik Ukraina

Senin, 19 Agustus 2024 - 02:55:00 WIB
Gawat! Belarusia Siap Luncurkan Hulu Ledak Nuklir Pakai Rudal Iskander dalam Konflik Ukraina
Uji coba rudal Iskander yang dilakukan oleh militer Rusia, beberapa tahun lalu. (Foto: Dok. Kementerian Pertahanan Rusia)
Advertisement . Scroll to see content

MINSK, iNews.id – Sistem rudal balistik taktis Iskander milik Belarusia siap untuk melancarkan serangan nuklir dalam konflik Ukraina. Hal itu diungkapkan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, akhir pekan kemarin. 

“(Sistem rudal Iskander) ini adalah peralatan yang saat ini disiapkan untuk serangan dengan senjata nuklir taktis. Ini adalah peralatan yang disiapkan untuk penggunaan rudal dengan hulu ledak nuklir,” kata Luksahenko dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Russia-1, Minggu (18/8/2024).

Dia menuturkan Ukraina telah mengerahkan lebih dari 120.000 tentara di perbatasan Belarusia-Ukraina. Menurut dia, tindakan Kiev tersebut juga harus dibalas Minsk dengan mengerahkan pasukan Belarusia di sepanjang perbatasan kedua negara.

Laporan media pekan lalu juga menyebutkan, Lukashenko telah memerintahkan militer Belarusia memperkuat kelompok pasukan di wilayah dekat perbatasan dengan Ukraina. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengirimkan sistem rudal Iskander dan sistem rudal Polonez ke daerah itu.

Selain itu, kata dia, pesawat tanpa awak (drone) Ukraina terus-menerus melanggar perbatasan tenggara Belarusia. Kiev bahkan telah membentuk pasukan yang kuat yang terdiri dari para tentara bayaran asing, termasuk dari Polandia, untuk menyerang Wilayah Kursk, Rusia pada pekan awal Agustus.

“Tidak ada tentara amatir dalam serangan di Wilayah Kursk. Mereka dipilih dari seluruh garis kontak, mereka sebagian besar adalah orang-orang yang sudah berpengalaman dalam perang, dan sisanya (orang-orang yang) dipersenjatai,” ujar Lukashenko. 

“Para tentara bayaran, orang-orang Polandia, dan lain-lainnya, membentuk pasukan yang sangat kuat,” kata pemimpin Belarusia itu lagi.

Dia mengingatkan bahwa tindakan pertahanan Rusia dan Belarusia sewaktu-waktu dapat berubah menjadi ofensif, jika langkah seperti itu memang diperlukan.

Pada 6 Agustus, pasukan Ukraina melintasi perbatasan ke Rusia dan melancarkan serangan di Wilayah Kursk. Mereka juga merebut sejumlah desa Rusia. 

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Ukraina telah melakukan provokasi skala besar dan menembaki target sipil tanpa pandang bulu di Kursk. Menurut dia, Ukraina akan menerima pembalasan yang setimpal atas penyerbuan di sejumlah wilayah perbatasan Rusia.

Senada dengan Putin, Lukashenko menilai penyerbuan Ukraina di Wilayah Kursk bertujuan untuk memprovokasi Rusia agar menggunakan senjata nuklir.

“Bahayanya adalah bahwa eskalasi semacam itu dari pihak Ukraina merupakan upaya untuk mendorong Rusia melakukan tindakan asimetris. Ya, katakanlah, penggunaan senjata nuklir,” ujarnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut