Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Seoul dan Busan Jadi Destinasi Favorit Warga +62 Liburan ke Korsel
Advertisement . Scroll to see content

Gawat! Korut Bakal Kerahkan Tentara dan Senjata Tambahan ke Perbatasan Korsel

Kamis, 23 November 2023 - 14:14:00 WIB
Gawat! Korut Bakal Kerahkan Tentara dan Senjata Tambahan ke Perbatasan Korsel
Korea Utara akan mengerahkan tentara dan persenjataan tambahan ke perbatasan dengan Korsel (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) merespons keputusan tetangganya, Korea Selatan (Korsel), yang keluar dari kesepakatan militer kedua negara, Perjanjian Militer Komprehensif (CMA), yang diteken pada 2018. Korut menyebut Korsel harus bertanggung jawab penuh jika terjadi perang yang tidak bisa diakhiri lagi.

Korsel membuat keputusan itu setelah Korut meluncurkan satelit mata-mata pada Selasa malam lalu.

Merespons keputusan tersebut, Korut akan menambah kekuatan militernya di perbatasan dengan Korsel, baik personel maupun persenjataan. Bahkan Korut akan mengerahkan senjata-senjata terbarunya.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korut menyatakan, pihaknya akan menempatkan kekuatan penuh kembali di perbatasan dengan Korsel seperti saat sebelum perjanjian diteken. Perjanjian itu ditandatangani semasa pemerintahan Presiden Korsel Moon Jae In untuk meredakan ketegangan di perbatasan.

Korut dan Korsel secara teknis masih berstatus perang karena kedua negara belum meneken perjanjian damai permanen sejak Perang Korea 1950-1953. Keduanya sebatas menyepakati gencatan senjata tanpa batas waktu.

“Mulai sekarang, tentara kami tidak lagi terikat dengan Perjanjian Militer Korut-Korsel 19 September. Kami akan menarik langkah-langkah militer yang diambil untuk mencegah ketegangan dan konflik militer di semua bidang termasuk darat, laut, dan udara, serta mengerahkan angkatan bersenjata lebih kuat dan perangkat keras militer tipe baru di sepanjang Garis Demarkasi Militer,” bunyi pernyataan Kemhan Korut. 

Korut meluncurkan satelit mata-mata pada Selasa lalu dalam percobaan ketiga. Peluncuran kali ini, menggunakan roket berteknologi rudal balistik, sukses menempatkan satelit tersebut ke orbitnya. Dua peluncuran sebelumnya gagal setelah roket meledak di udara.

Keberhasilan peluncuran roket kali ini memicu spekulasi bahwa Korut mendapat teknologi dari Rusia. Seperti diketahui bulan lalu Pemimpin Korut Kim Jong Un berkunjung ke Rusia dan bertemu Presiden Vladimir Putin. Kim juga mengunjungi fasilitas luar angkasa Rusia. Putin berjanji akan membantu Korut membangun teknologi luar angkasanya.

Para pejabat Korsel mengatakan, peluncuran satelit Korut kemungkinan besar melibatkan bantuan teknis Rusia di bawah kerja sama imbal balik. Korut mendapat teknologi luar angkasa Rusia, sementara Rusia menerima jutaan peluru artileri ke Rusia untuk perang di Ukraina.

Rusia dan Korut berkali-kali menepis telah menjalin kerja sama militer. Meski demikian kedua pihak sepakat membangun kerja sama lebih dalam, termasuk di bidang satelit.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut