Gawat! Perekonomian Thailand dalam Kondisi Kritis
BANGKOK, iNews.id - Kantor perdana menteri Thailand mengungkap perekonomian negara dalam kondisi kritis. Perlu langkah-langkah untuk mengatasi krisis, termasuk soal utang, menggenjot pemasukan dari pariwisata, serta menyuntikkan stimulus.
“Angka menunjukkan kita tidak berada dalam kondisi yang baik,” kata kepala staf perdana menteri Thailand, Prommin Lertsuridej, dikutip dari Reuters, Senin (4/3/2024).
Secara tak terduga, kata dia, perekonomian mengalami kontraksi pada kuartal keempat 2023. Para pembuat kebijakan akhirnya menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2024. Kondisi tersebut meningkatkan tekanan terhadap bank sentral untuk menuruti tuntutan penurunan suku bunga yang hampir setiap hari diajukan oleh perdana menteri.
“Kita melakukan segala yang kita bisa,” kata Prominn, merujuk pada langkah-langkah pemberian stimulus, termasuk bebas visa untuk pariwisata dan kebijakan untuk mengatasi utang rumah tangga yang mencapai 91 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Dia menambahkan, anggaran tahunan pemerintah harus disetujui dan siap dibelanjakan pada bulan depan.
Anggaran itu ditangguhkan sejak Oktober 2023 karena penundaan pembentukan pemerintahan pasca-pemilu.
Pengumuman ini disampaikan saat pemerintahan Perdana Menteri Srettha Thavisin berupaya menghidupkan kembali perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara yang menderita akibat lemahnya ekspor dan lambatnya pemulihan pandemi Covid-19 dibandingkan negara-negara lain di kawasan.
Editor: Anton Suhartono