Gawat! Putin Tangguhkan Perjanjian Nuklir dengan AS, Siagakan Pasukan Strategis
MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan penangguhan kesepakatan pengendalian nuklir New START dengan Amerika Serikat (AS). Bukan hanya itu, Putin menyebut telah menempatkan pasukan nuklir strategis baru dalam kondisi siap tempur serta memperingatkan bahwa negaranya bisa melanjutkan uji coba nuklir.
New START merupakan perjanjian pengendalian nuklir yang disepakati kedua negara. Itu termasuk pembatasan pengerahan hulu ledak nuklir milik kedua negara.
"Para elite Barat tidak menyembunyikan tujuan mereka, tapi mereka juga tak sadar tidak mungkin mengalahkan Rusia di medan perang," kata Putin, dalam pidatonya di parlemen, Selasa (21/2/2023), seperti dikutip dari Reuters.
Dia kemudian memperingatkan AS bahwa perang yang terjadi bisa memicu konflik global.
"Saya hari ini terpaksa mengumumkan, Rusia menangguhkan keikutsertaan dalam Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis," ujarnya.
Putin menjelaskan alasannya soal keputsan itu, yakni AS juga merencanakan uji coba nuklir. Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan Rusia dan perusahaan nuklir Rusia harus siap menguji senjata nuklir jika diperlukan.
“Tentu saja, kami tidak akan melakukannya lebih dahulu, tapi jika Amerika Serikat melakukan uji coba, kami juga melakukannya," ujarnya.
Belum cukup, Putin menyiagakan sistem persenjataan strategis berbasis darat untu siaga.
"Seminggu lalu, saya meneken keputusan untuk menempatkan sistem strategis berbasis darat baru dalam tugas tempur," kata Putin.
Tidak diketahui sistem berbasis darat mana yang disiagakan dalam tugas tempur. Namun Putin mengatakan Ukraina berusaha menyerang fasilitas jauh di dalam wilayah Rusia tempat pngkalan pesawat pengebom nuklir.
Editor: Anton Suhartono