Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Gaza Semakin Menderita, Israel Tutup 2 Perbatasan dan Batasi Nelayan

Rabu, 17 Oktober 2018 - 13:34:00 WIB
Gaza Semakin Menderita, Israel Tutup 2 Perbatasan dan Batasi Nelayan
Bentrokan antara warga Gaza dengan militer Israel di pintu perbatasan Erez (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman memerintahkan penutupan dua perbatasan dengan Gaza, Palestina, Rabu (17/10/2018).

Dua perbatasan itu adalah Karem Shalom yang menjadi pintu masuk barang-barang dan kebutuhan pokok ke Gaza, serta Erez, akses masuk-keluar untuk warga.

Tak hanya itu, militer Israel juga mengurangi aktivitas nelayan Gaza menjadi hanya sejauh tiga mil laut saja. Mereka dilarang mencari ikan di perairan lebih dari itu.

Penutupan perbatasan dan pembatasan aktivitas nelayan ini semakin membuat warga Gaza menderita. Gaza diblokade Israel sejak 15 tahun lalu. Semua barang kebutuhan yang masuk harus melalui Israel, meskipun Gaza juga berbatasan dengan Mesir.

Penutupan ini merupakan respons atas serangan roket pejuang Gaza ke Kota Beersheba, Israel, Rabu pagi yang melukai tiga orang. Roket pejuang Gaza mendarat pekarangan rumah warga menyebabkan tiga penghuni syok berat.

"Pada pukul 04.00, warga Israel di Kota Beersheba berlarian ke tempat perlindungan setelah sebuah roket diluncurkan dari Gaza ke Israel," bunyi pernyataan militer Israel di akun Twitter, disertai dengan ancaman akan membalas.

Tak lama kemudian, jet-jet tempur Israel melancarkan serangan balasan. Pemegang kekuasaan di Gaza, Hamas, menyatakan serangan itu menyasar enam lokasi di Jalur Gaza. Sejauh ini tidak ada laporan adanya korban.

Warga Palestina terlibat bentrok dengan militer Israel sejak awal Maret 2018 saat memperingati hari kepulangan, sebuah simbolisasi untuk kembali ke tanah mereka yang direbut oleh Israel dalam perang tahun 1948. Ekskalasi semakin meningkat karena di saat bersamaan, Amerika Serikat memindahkan kantor kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Sejak awal Maret, ratusan warga Gaza tewas akibat ditembak Israel dan puluhan ribu lainnya luka. Sementara di pihak Israel, seorang tentara tewas. 

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut