Gedung di Osaka Jepang Sengaja Dibakar Tewaskan 24 Orang, Begini Cara Pelaku Beraksi

OSAKA, iNews.id - Kebakaran gedung di Osaka, Jepang, Jumat (17/12/2021), yang menewaskan 24 orang (laporan awal menyebutkan 27) disengaja. Pelaku merupakan pria berusia 60 tahunan yang kini dalam kondisi kritis.

Hasil penyelidikan polisi mengungkap, pelaku membawa tas yang didalamnya berisi cairan mudah terbakar. Cairan tersebut diletakkan di dekat alat pemanas di lantai 4 tempat klinik psikiatri berada, lalu ditendang dan terbakar. Api dengan cepat menjalar ke ruangan lain di lantai tersebut dan di atasnya.

Baca Juga

Perang Hibrida Rusia Menguji Pertahanan Militer Anggota NATO

Pelaku juga pasien di klinik tersebut yang tiba tak lama setelah klinik buka lepas pukul 10.00 waktu setempat. Motif serangan ini belum diketahui pasti.

Sementara itu seorang korban selamat dalam insiden tersebut menegaskan pelaku tak bisa dimaafkan.

Baca Juga

Gedung Terbakar di Osaka Jepang, 27 Orang Tewas

"Saya tidak bisa memaafkan orang yang telah melakukan ini. Saya ingin orang yang bertanggung jawab membayar kejahatannya sesuai hukum," kata pria berusia 20 tahuan yang menolak menyebutkan identitasnya itu., seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (18/12/2021).

Dia juga pasien klinik psikiatri yang baru datang sebelum sesaat sebelum kejadian.

Sehari pascakejadian, warga meletakkan karangan bunga serta bir dan di atas meja yang disediakan di depan gedung. Bangunan delapan lantai itu masih  ditutupi dengan lembaran plastik biru dan dijaga polisi.

Stasiun televisi NHK melaporkan, pelaku masih terbaring kritis di rumah sakit. Polisi juga menyelidiki kebakaran di depan rumah warga 30 menit sebelum insiden klinik, apakah ada kaitannya atau tidak.

Kejadian ini mengingatkan dengan kebakaran sebuah studio animasi di Kota Kyoto yang menewaskan 36 orang dan melukai puluhan lainnya. Seorang pelaku yang membakar gedung itu lalu menutup semua akses keluar.

Selain itu pada 2001 sebuah gedung di distrik hiburan Kabukicho, Tokyo, jug terbakar menewaskan 44 orang.

Editor: Anton Suhartono