Gedung Putih Sentil Netanyahu karena Sebut Demonstran Pro-Palestina Bodoh
WASHINGTON, iNews.id - Gedung Putih mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut demonstran pro-Palestina bodoh yang dimanfaatkan Iran. Kunjungan Netanyahu ke AS diwarnai demonstrasi di mana-mana, bukan hanya lokasi aktivitasnya, tapi juga hotel tempat dia menginap.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pernyataan Netanyahu tersebut tidak akurat.
"Itu bukan istilah yang kita gunakan," kata Kirby, menegaskan Gedung Putih tak terlibat di balik pernyataan Netanyahu itu.
Meski demikian dia mengulangi peringatan yang disampaikan Direktur Intelijen Nasional Avril Haines bahwa Iran berusaha ikut campur.
"Mereka telah mencoba untuk menimbulkan perpecahan. Mereka jelas telah berkontribusi terhadap sejumlah pendanaan bagi para demonstran. Namun, saya kira menggolongkan semua orang dengan sebutan itu sangat disayangkan dan tidak mencerminkan situasi yang akurat," kata Kirby, dikutip dari Anadolu.
"Sebagian besar demonstrasi di Amerika Serikat berlangsung damai. Sebagian besar bersifat organik, dilakukan orang-orang yang memiliki kekhawatiran nyata dan itulah demokrasi," ujarnya, menjelaskan.
Netanyahu memanfaatkan kesempatan pidatonya di Kongres AS untuk meminta dukungan bagi perang di Jalur Gaza.
Beberapa politisi senior AS, terutama dari Partai Demokrat dan independen, mempertanyakan mengapa seorang pembunuh diberi kesempatan bicara di forum terhormat. Pidato itu tak dihadiri lebih dari 90 anggota DPR dan Senat dari Demokrat.
Keputusan mereka membuktikan perpecahan di internal partai penguasa pemerintah terkait dukungan berkelanjutan bagi Israel. Warga AS, termasuk kelompok-kelompok Yahudi, menunjukkan simpati yang semakin besar kepada warga Palestina dengan berdemonstrasi memprotes keputusan Kongres memberi panggung bagi Netanyahu.
Editor: Anton Suhartono