Gelarnya Dilucuti, Kisah Selir Raja Thailand Vajiralongkorn Mirip Nasib Istri Kedua dan Ketiga
BANGKOK, iNews.id - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn melucuti gelar kebangsawanan selirnya kurang dari tiga bulan setelah menganugerahkannya.
Pengumuman Royal Thai Government Gazette menyatakan, seluruh gelar kebangsawanan dan pangkat militer Sineenat Bilaskalayani, yang berusia 34 tahun, dilucuti dengan alasan ambisius dan berusaha menjadikan dirinya setara ratu.
"(Tindakan Sineenat) dinilai tidak terhormat, tidak berterima kasih, tidak menghargai kebaikan kerajaan dan mendorong keretakan di antara pelayan kerajaan, menimbulkan kesalahpahaman orang, dan merusak bangsa dan kerajaan itu," demikian isi pernyataan itu, seperti dilaporkan Associated Press, Selasa (22/10/2019).
Sineenat merupakan pilot terlatih berpangkat mayor jenderal yang sebelumnya bekerja sebagai pejabat senior di unit keamanan kerajaan dan perawat di dinas ketentaraan.
Raja Maha Vajiralongkorn, yang naik takhta pada 2016, menunjuk Sineenat sebagai selir hanya dua bulan setelah dia menikahi istri keempatnya, Ratu Suthida Tidjai.
Penganugerahan Sineenat sebagai selir ketika itu merupakan yang pertama dalam sejarah kerajaan Thailand selama hampir satu abad.
Sama seperti Sineenat, Ratu Suthida juga sebelumnya menjabat sebagai pejabat senior di unit keamanan kerajaan. Sebelumnya Suthida bekerja sebagai pramugari Thai Airways.
Nasib Sineenat Mirip Istri Kedua dan Ketiga
Nasib Sineenat saat ini di istana mirip dengan istri kedua dan ketiga raja. Istri kedua melarikan diri ke Amerika Serikat (AS) setelah dikecam oleh raja. Maha Vajiralongkorn juga tidak mengakui empat putra hasil pernikahan mereka.
Istri ketiga juga dilucuti gelarnya dan diusir oleh pengadilan. Putranya yang sudah remaja kini tinggal bersama ayahnya.
Pernikahan pertama Maha Vajiralongkorn juga berakhir dengan perceraian. Namun istrinya itu adalah sepupunya sendiri dan bagian dari kerajaan, sehingga tidak bernasib sama seperti istri-istri lainnya.
Suthida Tidjai adalah istri keempat raja, dan diberi gelar ratu.
Editor: Nathania Riris Michico