Gelombang Panas di Jepang, Lebih dari 30 Orang Termasuk Pelajar Tewas
TOKYO, iNews.id - Lebih dari 30 orang tewas akibat gelombang panas yang terjadi selama dua pekan terakhir di Jepang. Pada awal pekan ini, suhu di sejumlah kota di bagian tengah Jepang mencapai 40,7 derajat celsius.
Bahkan, di Kota Kyoto, temperatur mencapai 38 derajat celsius selama tujuh hari berturut-turut. Peristiwa ini merupakan yang pertama kali sejak pencatatan dimulai pada abad ke-19.
Di Tokyo, sebagaimana dilaporkan kantor berita Kyodo, panggilan darurat mencapai lebih dari 3.000 kali pada Rabu (18/7).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 317 orang yang berusia antara satu hingga 105 tahun dilarikan ke rumah sakit di Tokyo.
Pemerintah Jepang, khususnya Kementerian Pendidikan, mengimbau masyarakat dan pelajar untuk bersikap waspada dan menghindari kegiatan di luar ruangan.
Imbauan ini dikemukakan setelah seorang pelajar berusia enam tahun di Prefektur Aichi meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan belajar di luar kelas, pada Selasa (17/7).
Kemudian, sejumlah siswa SMA di Shimonoseki, Prefektur Yamaguchi, mengalami gejala kejang akibat terpapar sengatan matahari sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Fenomena gelombang panas ini menambah rumit upaya penyelamatan korban banjir di bagian barat Jepang, mengingat banyak relawan beraktivitas di tengah terik matahari.
Lebih dari 200 orang tewas akibat banjir dan longsor yang dipicu hujan deras yang terjadi pada awal Juli.
Editor: Nathania Riris Michico