Gelombang Panas Monster Landa Asia, dari India hingga Jepang dan ASEAN
JAKARTA, iNews.id – Sebagian besar Asia Selatan dan Asia Tenggara dilanda gelombang panas yang mematikan dan memecahkan rekor dalam sejarah. Kondisi ini bahkan disebut sebagai yang terburuk di benua itu, yang pernah tercatat pada April.
Beberapa rekor suhu tertinggi sepanjang masa telah dipecahkan di Asia, termasuk di negara ASEAN. Sebut saja suhu terik 45,39 derajat Celsius di Tak, Thailand, yang menorehkan rekor suhu terpanas di negara itu.
Laos juga mencatatkan suhu tertinggi dalam sejarahnya pada awal pekan lalu, yakni mencapai 42,72 derajat Celsius di Luang Prabang.
Laman USA Today melansir, saat panas yang membakar menyebar dari India ke China lalu ke Thailand dan kemudian ke Jepang, ini menimbulkan fenomena yang tidak biasa. Ahli iklim dan sejarawan cuaca, Maximiliano Herrera, menyebutnya sebagai gelombang “panas monster” Asia yang belum pernah ada sebelumnya.
Thailand ???????? just measured over 45°C for the first time on record. A new national heat record has been set.
— Scott Duncan (@ScottDuncanWX) April 15, 2023
A brutal heatwave tightens its grip across more than a dozen countries in Asia.
[THREAD] pic.twitter.com/I1Ej3lOEMg
Belum lama ini, India melaporkan kasus kematian akibat panas ekstrem. Menurut CNN, ada 13 orang meninggal karena sengatan panas, dan 50 hingga 60 lainnya dirawat di rumah sakit setelah menghadiri upacara di Kota Navi Mumbai, yang terletak di Negara Bagian Maharashtra, Minggu (16/3/2023).
Menurut laman berita Axios, upacara digelar di luar ruangan, yang dihadiri puluhan ribu orang. Mereka berdesak-desakan.
Di tempat lain, otoritas Negara Bagian Benggala Barat yang terletak di wilayah timur India, menutup semua perguruan tinggi pekan lalu karena panas terik yang tak biasa. Selain itu, Februari 2023 tercatat sebagai Februari terpanas di negeri itu dalam 122 tahun terakhir.
Sementara itu, ratusan stasiun cuaca di seluruh China telah mencatat suhu terpanas pada April, menurut Capital Weather Gang. Pakar iklim Jim Yang mengatakan, 109 stasiun cuaca di 12 provinsi negeri tirai bambu memecahkan rekor suhu tinggi untuk April pada Senin (17/4/2023) lalu.
Herrera mengatakan, panas mencapai Jepang dan Korea pada Rabu (19/4/2023). Suhu di dua negara Asia Timur itu mencapai hampir 32 derajat Celsius. Itu adalah angka yang luar biasa tinggi untuk April di negara-negara tersebut. Menurut perkiraannya, akan ada lebih banyak lagi catatan suhu tinggi di negeri sakura dan negeri ginseng dalam beberapa hari ke depan.
Yang jadi pertanyaa, apa yang menyebabkan gelombang panas itu? Apakah perubahan iklim yang harus disalahkan?
“Panas disebabkan oleh... punggungan besar bertekanan tinggi yang mencapai dari Teluk Benggala hingga Laut Filipina,” kata ahli meteorologi AccuWeather, Jason Nicholls. Tekanan tinggi tersebut mencegah terbentuknya awan dan curah hujan, dan biasanya menghasilkan langit yang cerah.
(1) Monster Asian Heat Wave like none before
— Extreme Temperatures Around The World (@extremetemps) April 19, 2023
Heat spread to Japan and Koreas with 30C
Yongwol in South Korea 30.0C today,more 30C+ tomorrow
In China up to 41.9C in Yunnan and 30/35C in the North
Mengla beat its monthly record with 38.3C
Records are falling allover
tbc later... pic.twitter.com/7gvWaecTuE
Secara lebih luas, AccuWeather mengatakan skala gelombang panas memiliki ciri khas perubahan iklim. Sebab, pemanasan yang disebabkan manusia membuat gelombang panas di wilayah tersebut bertahan lebih lama pada intensitas yang lebih tinggi.
“Laporan terbaru dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB memperjelas bahwa ‘setiap peningkatan’ pemanasan tambahan akan memperburuk efek perubahan iklim, termasuk gelombang panas,” demikian Axios melaporkan.
Editor: Ahmad Islamy Jamil