Gelombang Panas Panggang 49 Provinsi di Turki, Warga Diminta Hati-Hati
ANKARA, iNews.id – Badan Meteorologi Negara Turki (MGM) memperingatkan penduduk di 49 provinsi di negara itu akan fenomena suhu tinggi akibat gelombang panas yang tidak normal. Badan itu meminta masyarakat untuk berhati-hati dan melindungi diri dari sengatan matahari.
Pada Selasa (15/8/2023) kemarin, Turki mencatatkan rekor suhu baru dalam sejarah negara itu yaitu mencapai 49,5 derajat Celcius di Provinsi Eskisehir. Provinsi itu terletak di sebelah barat ibu kota Turki, Ankara.
Lembaga penyiaran Turki, TV100, dengan mengutip MGM melaporkan bahwa suhu akan naik hingga 35 derajat Celsius ke atas di 49 provinsi. Karena itu, warga—terutama orang tua dan anak-anak—diminta untuk berhati-hati dan melindungi diri dari sengatan matahari.
Menurut perkiraan, suhu tertinggi 43 derajat Celsius akan terjadi di Provinsi Batman, Kahramanmaras, Sanliurfa dan Denizli.
Sementara lembaga penyiaran NTV dengan mengutip Badan Pengelola Sumber Daya Air dan Limbah Istanbul, pada Rabu (16/8/2023) melaporkan bahwa waduk yang memasok kota itu hanya memiliki cukup air untuk dua bulan. Dengan kata lain, situasi air akan menjadi kritis jika kekeringan seperti saat ini terus berlanjut.
Hingga Rabu kemarin, waduk-waduk Istanbul hanya terisi 33,37 persen dari total kapasitasnya, atau lebih dari 289 juta meter kubik air. Selama dua minggu terakhir, kota tersebut telah mengonsumsi 3 juta hingga 3,5 juta meter kubik air per hari.
Oleh karena itu, Istanbul sekarang hanya memiliki persediaan air selama 91 hari, atau 61 hari mengingat 25 persen cadangan air dapat menguap karena suhu panas.
Menurut pihak berwenang, tingkat air di waduk-waduk Istanbul telah menurun lebih dari 4 persen dalam dua minggu. Pada 2014 keterisian waduk hanya 17 persen, dan dalam delapan tahun berikutnya, levelnya berada di atas angka 52 persen.
Menurut prakiraan cuaca, tidak akan ada hujan di Istanbul dalam sepuluh hari ke depan. Suhu udara di kota itu diprediksi 30-32 derajat Celsius.
Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, mendesak warganya untuk menghemat air di tengah musim panas yang kering ini. Pada Agustus tahun lalu, waduk-waduk di Istanbul terisi 62 persen.
Editor: Ahmad Islamy Jamil