Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prediksi Gempa Dahsyat Renggut 300.000 Nyawa, Begini Persiapan Jepang
Advertisement . Scroll to see content

Gempa di Jepang Renggut 16 Nyawa, 26 Orang Masih Tertimbun Longsor

Jumat, 07 September 2018 - 10:23:00 WIB
Gempa di Jepang Renggut 16 Nyawa, 26 Orang Masih Tertimbun Longsor
Petugas berupaya menyelamatkan warga di Atsuma yang tertimbun longsor akibat gempa bumi (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SAPPORO, iNews.id - Korban tewas akibat gempa bumi 6,7 SR yang mengguncang Hokkaido, Jepang, hingga Jumat (7/9/2018) mencapai 16 orang. Sebagian besar korban ditemukan di reruntuhan bangunan yang tertimpa atau tergerus longsor.

"Sejauh ini 16 orang (tewas) dan banyak lainnya yang luka. 26 orang masih hilang," kata Perdana Menteri Shinzo Abe, saat rapat kabinet, dikutip dari AFP.

"Tolong, sampaikan simpati Anda kepada orang-orang yang menghabiskan malam dalam gelap dan ketakutan. Llakukan semua yang Anda bisa untuk memulihkan pasokan listrik sesegera mungkin," kata Abe, kepada para menteri.

Korban terbanyak memang berada di sebuah perkampungan di Kota Atsuma, sekitar 26 orang dinyatakan hilang setelah rumah mereka tertimbun tanah dan pepohonan. Kawasan yang tadinya hijau itu berubah menjadi coklat dari material tanah.

Ratusan petugas dibantu anjing pelacak serta buldozer mencari dan berupaya mengeluarkan korban. Namun hal itu tak mudah karena tebalnya material yang menimbun para korban.

"Kami mendengar ada orang yang tertimbun tanah, jadi kami bekerja sepanjang waktu, tapi memang sulit untuk menyelamatkan mereka. Tapi kami terus berupaya menemukan mereka secepatnya," kata seorang anggota Pasukan Bela Diri Jepang Atsuma.

Gempa Hokkaido juga merusak fasilitas pembangkit listrik tenaga panas bumi yang menyebabkan pasokan listrik ke 1,6 juta rumah terputus.

Berdasarkan keterangan Hokkaido Electric, perusahaan yang bertanggung jawab memasok listrik di Hokkaido, pasokan ke 1,4 juta rumah, atau sekitar 40 persen dari total penduduk, sudah pulih kembali. Namun perusahaan masih membutuhkan waktu hingga sepekan untuk menormalkan kembali pasokan listrik.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut