Gempur Houthi Yaman, AS Tegaskan Tak Ingin Perang Lawan Iran
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) menegaskan tidak ingin berperang melawan Iran meski melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi Yaman. Houthi disebut sebagai proksi Iran di kawasan. Tak heran jika konflik dengan kelompok tersebut selalu dikaitkan dengan Iran.
"Kami tidak bermaksud untuk berkonflik dengan Iran. Kami tidak bermaksud untuk meningkatkan konflik dan tidak ada alasan untuk meningkatkan konflik melebihi apa yang telah terjadi selama beberapa hari terakhir," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, kepada MSNBC.
Menurut Kirby, AS memahami benar bahwa Iran pemasok senjata untuk Houthi. Senjata-senjata itu yang digunakan Houthi untuk menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah.
“Kita tahu bahwa mereka (Iran) memasok rudal dan drone. Senjata yang sama mereka gunakan untuk menyerang kapal-kapal. Kami menegaskan Iran harus menghentikan bantuan itu," ujarnya, seperti dilaporkan kembali AFP, Sabtu (13/1/2024).
Kirby lalu memperingatkan Houthi agar tidak membalas serangan tersebut atau akan menerima konsekuensi lebih pahit.
“Saya menegaskan kalimat terakhir dalam pernyataan Presiden (Joe Biden) tadi malam, yaitu dia berhak, dan tidak akan ragu, untuk mengambil tindakan lebih lanjut,” kata Kirby, mengancam Houthi.
Setelah gempuran pertama Amerika Serikat (AS) dan Inggris, kelompok Houthi menegaskan kepentingan kedua negara tersebut menjadi target yang sah untuk diserang.
Selain itu Houthi tak gentar dengan serangan AS dan Inggris ke wilayah mereka dengan tetap menembak kapal-kapal dagang yang terkait dengan Israel. Houthi menyerang kapal dagang yang akan berlabuh atau meninggalkan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza yang menjadi target serangan militer Zionis.
Editor: Anton Suhartono