LONDON, iNews.id - Para uskup Gereja Inggris meminta maaf kepada kaum LGBTQI+ atas penolakan dan permusuhan yang mereka hadapi. Uskup Agung Canterbury mengakui bahwa badan keagamaan itu masih sangat terpecah dalam masalah ini.
Permintaan maaf itu muncul pada Jumat (20/1/2023), beberapa hari setelah Gereja Inggris mengajukan proposal yang disusun oleh para uskup. Proposal itu menjelaskan akan menolak untuk mengizinkan pasangan sesama jenis menikah di gerejanya. Namun demikian para imam dapat memberkati mereka di gereja.
"Kami tidak mencintaimu seperti Tuhan mencintaimu, dan itu sangat salah. Kami menegaskan, secara terbuka dan tegas, bahwa orang-orang LGBTQI+ diterima dan dihargai: kita semua adalah anak-anak Tuhan," kata para uskup dalam surat terbuka.
"Anda menerima tanggapan bermusuhan dan homofobik di gereja kami, itu sangat memalukan dan untuk itu kami menyesal," tulis mereka lagi.
Gereja Inggris, pusat dari salah satu lembaga Kristen tertua di dunia, persekutuan Anglikan, mengajarkan bahwa pernikahan adalah antara 'satu laki-laki dan satu perempuan'. Sementara itu pernikahan gay legal di Inggris.
Seorang juru bicara kelompok gay dan transgender, Stonewall mengatakan Gereja Inggris sekali lagi gagal untuk bersikap inklusif dan mendukung orang Kristen LGBTQ+.
"Permintaan maaf hanya berlaku sejauh ini ketika begitu banyak orang Kristen LGBTQ+ menghadapi permusuhan dan diskriminasi atas siapa mereka," kata juru bicara itu kepada Reuters melalui email.
Editor : Umaya Khusniah
Follow Berita iNews di Google News