Giliran Jepang Kirim Pesawat ke Wuhan untuk Jemput Warganya Terkait Virus Korona
TOKYO, iNews.id - Jepang akan mengirim pesawat charter ke Kota Wuhan, China, Selasa (28/1/2020), untuk menjemput ratusan warganya di tengah mengganasnya wabah virus korona.
Namun Jepang tak akan memaksa warganya untuk meninggalkan kota pusat epidemi virus korona tersebut, melainkan hanya bagi yang mengajukan diri atau sukarela.
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan, pemerintahannya sedang berkoordinasi dengan otoritas China untuk mengatur kepulangan warga negaranya, termasuk kedatangan pesawat.
Baca Juga: Virus Korona, AS Keluarkan Perintah Evakuasi Warganya dari Wuhan dan Tutup Kantor Konsulat
Wuhan dalam status karantina di mana semua warga tak boleh meninggalkan kota berpenduduk 11 juta jiwa itu kecuali untuk alasan mendesak. Sejauh ini 80 orang meninggal dan lebih dari 2.700 orang positif terjangkit virus korona di China.
Langkah yang sama diambil Amerika Serikat dan Prancis yang sudah dan akan menjemput ratusan warga masing-masing.
Menteri Kesehatan Prancis Agnes Buzyn mengatakan, pihaknya akan mengajukan izin ke otoritas China agar pesawatnya bisa masuk dan ratusan warganya dibolehkan meninggalkan Wuhan yang kini dalam status karantina atau isolasi.
"Warga Prancis akan dipulangkan dengan pesawat ke Prancis, melalui persetujuan pihak berwenang China. Ini akan berlangsung pada pertengahan pekan ini," kata Buzyn.
Baca Juga: Wabah Virus Korona, Prancis Akan Kirim Pesawat ke Wuhan Jemput Ratusan Warganya
Pemerintah AS mengeluarkan perintah evakuasi terhadap semua warganya, termasuk diplomat, dari Kota Wuhan, China.
AS menyediakan penerbangan charter, Minggu (26/1/2020), yang menjemput para pekerja, keluarga, serta staf Konsulat Jenderal AS di Wuhan. Pesawat akan dilengkapi dengan tenaga medis untuk memastikan bahwa siapa pun yang terinfeksi virus korona akan langsung mendapatkan perawatan.
Evakuasi itu merupakan hasil negosiasi AS dengan Kementerian Luar Negeri China serta lembaga lain sejak beberapa hari lalu. Saat ini diperkirakan ada sekitar 1.000 warga AS di Wuhan.
Selama wabah virus korona, AS juga akan menutup konsulat jenderalnya di Wuhan.
Editor: Anton Suhartono