Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Banjir Renggut 100 Nyawa Belum Kering, Vietnam Bersiap Diterjang Topan Dahsyat Verbena
Advertisement . Scroll to see content

Giliran Vietnam Padukan 2 Vaksin Covid AstraZeneca dengan Pfizer, Ini Alasannya

Selasa, 13 Juli 2021 - 18:38:00 WIB
Giliran Vietnam Padukan 2 Vaksin Covid AstraZeneca dengan Pfizer, Ini Alasannya
Vietnam memadukan vaksin Covid AstraZeneca dengan Pfizer untuk menghindari potensi pembekuan darah (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

HANOI, iNews.id - Vietnam akan menawarkan vaksin Covid-19 Pfizer sebagai dosis kedua kepada warga yang sudah mendapatkan suntikan AstraZeneca. Namun bukan disebabkan permasalahan efektivitas atau kemanjuran, melainkan menghindari potensi pembekuan darah. 

Negara itu berjuang meningkatkan vaksinasi di tengah lonjakan kasus infeksi disebabkan Covid-19 varian Delta. Sebelum Mei 2021, total kasus infeksi virus corona di Vietnam di bawah 3.000 orang, namun pada Juli sudah menembus 30.000 orang.

Program vaksinasi Vietnam termasuk agak terlambat. Sejauh ini belum sampai 300.000 orang yang mendapat suntikan penuh atau dua dosis. Negara tersebut menggunakan vaksin AstraZeneca untuk program imunisasi massal.

Tawaran untuk memadukan vaksin dosis kedua disampaikan setelah pekan lalu Vietnam mendapat kiriman 97.000 dosis vaksin Pfizer.

"Vaksin Pfizer akan diprioritaskan bagi mereka yang sudah mendapat suntikan pertama AstraZeneca, 8 sampai 12 pekan sebelumnya," demikian pernyataan pemerintah, dikutip dari Reuters, Selasa (13/7/2021).

Vietnam juga akan menerima kiriman 1,5 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Australia. Belum cukup, 1 juta dosis AstraZeneca juga akan tiba dari Jepang pekan ini.

Beberapa negara, termasuk Kanada, Spanyol, dan Korea Selatan, menyetujui pemaduan dosis tersebut. Alasannya lebih pada kekhawatiran potensi pembekuan darah sebagaimana dilaporkan di banyak negara yang menggunakan vaksin AstraZeneca.

Penelitian awal di Spanyol menunjukkan, kombinasi vaksin Pfizer dan AstraZeneca sangat aman dan efektif. Namun kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan agar negara-negara tidak mencampur atau memadukan vaksin Covid-19 dengan menyebutnya sebagai tren berbahaya. WHO berpatokan pada sedikitnya data tentang dampak kesehatan dari langkah tersebut.

Sebelumnya Thailand mengumumkan akan memadukan vaksin Sinovac dengan AstraZeneca namun untuk alasan berbeda, yakni meningkatkan kemanjuran dalam melawan Covid-19 varian Delta.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut