Gregetan, PM Spanyol Sebut Eropa Tak Berbuat Banyak Hentikan Genosida Israel di Gaza

MADRID, iNews.id - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menuduh Israel melakukan genosida di Palestina. Dia juga menuduh negara-negara Eropa tidak berbuat banyak untuk menghentikannya.

"Tidak ada pihak yang menginjak-injak prinsip-prinsip dasar Uni Eropa atau yang menggunakan kelaparan dan perang untuk memusnahkan negara yang sah, boleh menjadi mitra Uni Eropa," ujarnya, kepada parlemen Spanyol, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (10/5/2025).

Baca Juga

Inilah Kerajaan Eswatini, yang Rajanya Poligami Gila-gilaan hingga 70 Istri

Sanchez juga mengkritik pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan mengatakan semua perbuatannya akan dikenang sebagai salah satu episode terkelam abad ke-21.

"Gambaran mengerikan anak-anak yang mencari keluarga mereka di bawah reruntuhan, atau mati kelaparan di tenda-tenda, seharusnya tidak hanya menggerakkan dan mempermalukan kita, tapi seharusnya juga mendorong masyarakat internasional, dan khususnya Eropa, untuk bertindak," tuturnya.

Baca Juga

Salut! PM Spanyol Sanchez Bela Palestina di KTT NATO dan Sentil Standar Ganda Barat

Spanyol dan Irlandia, lanjut Sanchez, telah mendesak Uni Eropa untuk menilai kepatuhan Israel terhadap Perjanjian Asosiasi Uni Eropa-Israel pada Februari 2024.

"Kita harus bekerja keras agar analisis tersebut dapat diterapkan," katanya.

Baca Juga

Spanyol Kembali Tegaskan Dukungan kepada Palestina, PM Sanchez Beri Selamat PM Mustafa

Perwakilan khusus Uni Eropa telah menyampaikan laporan tersebut kepada para menteri luar negeri (menlu) pada 23 Juni dan menyimpulkan ada indikasi yang "lebih dari cukup" bahwa Israel telah melanggar Pasal 2 perjanjian yakni terkait kerja sama dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Meski Uni Eropa belum mengambil tindakan apa pun terhadap Israel, Sanchez menegaskan Spanyol mendorong penangguhan segera perjanjian tersebut.

"Apa yang kita kecam (Presiden Rusia Vladimir) Putin atas tindakannya di Ukraina, kita tidak boleh membiarkan Netanyahu melakukannya di Palestina," kata Sanchez.

Editor: Anton Suhartono