Guru Australia Dipenjara karena Gencar Eksploitasi Seksual Muridnya
ADELAIDE, iNews.id - Seorang mantan guru di sebuah sekolah menengah bergengsi di Adelaide, Australia Selatan, dijatuhi hukuman penjara selama setidaknya dua tahun. Dia dituduh mengeksploitasi salah satu muridnya secara seksual.
Sonia Ruth Mackay (43) mengaku bersalah mengeksploitasi secara seksual muridnya pada September.
Dalam persidangan disebutkan, Sonia merayu murid pria berusia 17 tahun sebelum mengajaknya berhubungan seks beberapa kali termasuk di rumahnya, di rumah keluarganya, dan di tempat-tempat umum, termasuk di dalam lift dan di tempat parkir.
Hakim Liesl Chapman mengatakan, Sonia sering minum alkohol dan mengisap rokok serta ganja dengan korban. Dia pun membelikannya hadiah-hadiah mahal.
"Mengingat apa yang Anda lakukan dan cara Anda melakukannya, jelas bagi saya bahwa Anda tidak bisa berpikir jernih," kata Chapman, seperti dilaporkan ABC News, Rabu (12/12/2018).
Chapman juga mengatakan tindakan Sonia berdampak buruk pada korban dan keluarganya.
"Ibu korban mengatakan dia tidak mengasihani Anda karena Anda adalah perempuan dewasa, seorang guru, seorang ibu, dan seorang istri yang memanipulasi emosi anak laki-lakinya untuk memenuhi kebutuhan sendiri yang egois," katanya.
"Perilaku Anda membuat warga marah besar. Perilaku Anda manipulatif dan tidak bisa dimaafkan," tutur Chapman.
"Anda melanggar kepercayaannya sebagai seorang guru, Anda juga melanggar kepercayaan orangtua dan saudara kandungnya. Anda melanggar kepercayaan atasan Anda, Anda melanggar kepercayaan dari komunitas sekolah."
Selama sidang pra-vonis, pengadilan mendengar pernyataan soal dampak emosional dari korban dan orangtuanya.
Ibu korban mengatakan, Sonia meminta nomor ponsel putranya dengan dalih untuk membantu pekerjaan sekolahnya. Dia mengaku Sonia mengeksploitasi putranya dan memanfaatkan kepolosannya.
"Dia pernah tidak pulang ke rumah selama berhari-hari. Saya tidak tahu di mana dia tidur atau dengan siapa dia, apakah dia aman, atau tidak," katanya.
"Ketika dia mencoba pulang, Sonia membelikannya pakaian dan hadiah yang mahal agar dia tidak punya alasan selain tinggal bersamanya."
Dalam pengadilan juga disebutkan, Sonia mengirim pesan teks seksual kepada korban dan bahwa DNA-nya ditemukan di seprai di rumah di mana dia tinggal bersama suami dan anak-anaknya yang masih kecil.
Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan ke pengadilan, Sonia mengaku merasa malu dengan apa yang terjadi. Dia juga merasa kehilangan hidupnya dalam dua tahun terakhir.
"Mimpi saya hancur dan hilang dari saya dan sekarang saya bisa melihat bagaimana saya benar-benar dimanfaatkan," katanya.
Editor: Nathania Riris Michico