Guru di AS Dituntut Gara-Gara Potong Rambut Siswa Secara Paksa
SACRAMENTO, iNews.id - Seorang guru di Amerika Serikat (AS) dituntut setelah ketahuan memotong rambut siswa secara paksa saat kegiatan belajar berlangsung, sambil menyanyikan lagu kebangsaan. Tindakannya itu diketahui lewat sebuah rekaman.
Margaret Gieszinger (52) juga kehilangan pekerjaannya di Sekolah Tinggi Persiapan Universitas di Visalia, California.
Jaksa penuntut mengatakan, Gieszinger mengaku tidak bersalah atas enam dakwaan, termasuk kekejaman terhadap anak-anak. Dia menghadapi hukuman hingga tiga setengah tahun penjara.
Dalam video ponsel yang diposting ke Reddit, guru sains itu terlihat memanggil seorang siswa laki-laki untuk duduk di depan kelas. Dia kemudian memotong potongan rambutnya sambil menyanyikan versi Star Spangled Banner yang salah.
Kepada CNN, pengacara siswa itu mengatakan bahwa kliennya "benar-benar ketakutan" sebelum berhasil melarikan diri.
Margaret Gieszinger saat menggunting rambut siswanya secara paksa di kelas. (Foto: Youtube)
Gieszinger kemudian terlihat memegang gunting di atas kepalanya lalu mengatakan "Next!", sebelum mengancam untuk memotong rambut siswa perempuan.
"Kami menganggap serius keselamatan para siswa di ruang kelas," demikian pernyataan Kantor Pendidikan Wilayah Tulare.
"Kami sedang meninjau semua informasi yang tersedia dan akan mengambil tindakan pekerjaan yang paling serius yang sesuai."
Gieszinger bebas bersyarat dengan jaminan sebesar 100.000 dolar AS atau Rp1,4 miliar pada Jumat (7/12/2018) malam waktu setempat.
Editor: Nathania Riris Michico