Hadiah Nobel Fisika 2021 Jatuh pada Ilmuwan Ungkap Misteri Perubahan Iklim Bumi

STOCKHOLM, iNews.id - Hadiah Nobel Fisika 2021 jatuh ke ilmuwan Amerika Serikat (AS) keturunan Jepang, Syukuro Manabe (90) serta peneliti Jerman dan Italia masing-masing Klaus Hasselmann dan Giorgio Parisi. Mereka dianggap berjasa karena membantu memahami sistem yang kompleks seperti iklim Bumi yang terus berubah.

Setengah dari total hadiah 10 juta krone Swedia dibagi rata untuk Manabe dan Hasselmann yang berjasa dalam membuat pemodelan iklim Bumi dan prediksi pemanasan global.

Baca Juga

Siapa Jose Antonio Kast? Presiden Terpilih Cile yang Memiliki Ikatan Darah dengan Nazi Jerman

Setengah lagi diberikan kepada Parisi atas penemuan 'aturan tersembunyi' di balik gerakan acak gas atau cairan.

"Sistem yang kompleks dicirikan pada kesemarawutan dan ketidakteraturan dan sulit untuk dipahami. Hadiah tahun ini mengakui metode baru untuk menggambarkan dan memprediksi perilaku jangka panjang mereka," bunyi pernyataan Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia selaku pemberi Hadiah Nobel Fisika, dikutip dari Reuters, Selasa (5/10/2021).

Manabe saat ini mengajar di Universitas Princeton, AS, Hasselmann di Institut Max Planck untuk Meteorologi Hamburg, Jerman, dan Parisi di Universitas Sapienza Roma.

Fisika merupakan Nobel kedua yang diumumkan pekan ini setelah Kedokteran yang jatuh kepada imuwan AS David Julius dan Ardem Patapoutian.

Sebagiamana tahun lalu, kali ini tidak akan seremoni besar di Stockholm untuk pemberian hadiah pada akhir tahun ini terkait pandemi Covid-19. Para pemenang akan menerima medali dan diploma di negara asal.

Pengumuman hadiah fisika akan diikuti dalam beberapa hari mendatang oleh penghargaan untuk kimia, sastra, perdamaian dan ekonomi.

Di antara berbagai hadiah Nobel, fisika sering menjadi pusat perhatian karena penemuan para pemenangnya sering kali menjadi terobosan besar dalam memahami alam semesta. Pemenang sebelumnya termasuk Albert Einstein dan pasangan suami istri Pierre Curie dan Marie Curie.

Tahun lalu, hadiah ini jatuh pada ilmuwan Roger Penrose, Reinhard Genzel, dan Andrea Ghez atas penemuan tentang black holes.

Editor: Anton Suhartono