Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Disiksa Militer Israel, Thunberg: Tak Ada Apa-apanya Dibanding Penderitaan Warga Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Hadiah Nobel Sastra 2021 Jatuh ke Tangan Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah

Jumat, 08 Oktober 2021 - 08:49:00 WIB
Hadiah Nobel Sastra 2021 Jatuh ke Tangan Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah
Abdulrazak Gurnah (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

STOCKHOLM, iNews.id - Hadiah Nobel Sastra 2021 jatuh ke tangan penulis novel asal Tanzania, Abdulrazak Gurnah. Pengumuman kemenangan Gurnah disampaikan Komite Nobel Sastra pada Kamis (7/10/2021).

Komite menyatakan, Gurnah dianggap berjasa atas karya-karyanya tanpa kompromi terhadap dampak dari penjajahan serta nasib para pengungsi.

"Karakter mengembara Gurnah di Inggris atau di Benua Afrika menemukan mereka dalam jurang pemisah antara budaya dan benua, antara kehidupan yang tertinggal dan kehidupan yang akan datang," kata Ketua Komite Nobel Sastra, Anders Olsson, dikutip dari Reuters.

Sementara itu Gurnah dalam cuitan mengatakan, hadiah Nobel tersebut dididikasikan untuk para pembaca karya-karyanya.

"Saya mendedikasikan Hadiah Nobel ini untuk Afrika dan rakyatnya serta untuk semua pembaca. Terima kasih!" kata dia.

Dalam wawancara terpisah, Gurnah mengaku sangat terkejut mendapatkan pengharagaan ini. Dia bahkan sempat tak percaya dan menunggu sampai benar-benar mendengarkan pengumuman resminya.

Pria 72 tahun itu kini tinggal di Inggris yang juga membuat karya-karya dalam bahasa Inggris. 

Dia menyusul jejak Wole Soyinka asal Nigeria, dua penulis non-kulit putih dari sub-Sahara Afrika yang memenangkan penghargaan sastra paling bergengsi di dunia ini.

Beberapa novel Gurnah yang populer di antaranya 'Paradise' berlatar belakang kolonial Afrika Timur selama Perang Dunia I serta 'Desertion' yang juga memenangkan penghargaan Booker Prize for Fiction.

Gurnah meninggalkan Afrika pada 1960-an dengan menyandang status pengungsi. Saat itu terjadi keksiruhan di mana warga keturunan Arab di Kepulauan Zanzibar, Samudera Hindia, mengalami kekerasan. Dia baru bisa pulang ke tanah airnya pada 1984.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut